Anis Harapkan Insan Pers Jadi Rujukan Masyarakat
JAKARTA,Harnasnews.com – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan kehadiran wartawan menjadi penting sebagai rujukan berita yang faktual bagi masyarakat. Terlebih saat ini kebebasan pers yang terlalu luas dimana teknologi berkembang pesat, termasuk sosial media.
“Kita negara yang terbuka yang demokratis, pertanyaanya bisakah alat ini (handphone) membangun dan memperkuat trust (kepercayaan) di masyarakat? Ini tugas kita untuk membangun menggunakan digital menjadi pengikat kepercayaan,” kata Anies saat pelantikan pengurus baru PWI DKI, Selasa (2/7/2019).
“Jadi, peran media, wartawan, justru sebagai penjuru untuk membangun trust yang ada di republik,” lanjutnya.
Orang nomor satu di Jakarta ini berharap pengurus baru PWI DKI Jakarta bisa menghidupkan kembali dan membangun kepercayaan di masyarakat sehingga berkembangnya sosial media bisa berbuah positif membangun Indonesia lebih baik.
“Yang lebih penting bagimana PWI memainkan peran di dalam memperkuat trust yang ada di masyarakat kita, ini masyarakat terbuka kita butuh trust,” ujar Anies.
Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari menyampaikan bahwa peran PWI Jaya sangat penting karena berada di Ibu Kota yang menjadi barometer bagi wilayah lain.
Diharapkan keberadaan PWI bisa menaungi wartawan untuk memastikan mereka menyajikan berita secara profesional dan mengedepankan kode etik jurnalistik.
“Keberadaan PWI Jaya sangat penting untuk menjaga wartawan yang dibawah naungan PWI, ini Ibu Kota, harus betul-betul wartawan yang profesional dan benar-benar memahami serta mempraktekkan kode etik jurnalistik. Menyajikan informasi yang cerdas, berisi, mendidik, dan bermartabat, itu intinya dan itu tidak gampang,” terang Atal.
Dalam pelantikan pengurus baru PWI DKI turut dihadiri Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Agum Gumelar dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Kepengurusan baru PWI Jakarta dipimpin oleh Adhi Margono selaku ketua, Johnny Hardjojo sebagai wakil ketua, Heru Pujihartono sebagai sekretaris.
Sedangkan anggota penasehat yakni H. Baidhowi Adnan, Yapto Subiyakto, Sakti Sawung Umbaran, Achmad Ristanto, Djunaedi Tjunji Agus, William Tjugiarto, Agus Salim, Tony Limbong, Aat Surya Safaat, dan M. Noeh Hatumena.(sof)