
Arsul Sebut 75 Pegawai KPK Masih Punya Kesempatan Jadi ASN
Di samping itu, ia juga mempertanyakan soal-soal yang menjadi tes wawasan kebangsaan bagi pegawai KPK. Menurutnya, kualifikasi seseorang terhadap pemberantasan korupsi tidak dapat dinilai dengan soal seperti itu.
“Saya juga melihat kalau ada pertanyaan soal Islam-mu, sholat-mu pake qunut tidak kalau Subuh, pake usholli atau tidak, saya juga tidak setuju soal itu. Tetapi kalau kemudian ada yang menentang, Febri (Diansyah) lah contohnya, mereka itu sudah patriot,” ujar Arsul, dikutip dari republika.
Sebelumnya, KPK telah mengumumkan hasil TWK 1.351 pegawainya yang dilakukan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Adapun yang memenuhi syarat (MS) sebanyak 1.274 orang, tidak memenuhi syarat (TMS) sebanyak 75 orang, dan yang tidak hadir wawancara dua orang.
Namun, Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) Yudi Purnomo Harahap menilai tes wawasan kebangsaan (TWK) menjadi sarana menyingkirkan pegawai KPK yang berintegritas dan profesional. Tes tersebut bagian dari peralihan pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).
“TWK tidak bisa dilepaskan dari konteks pelemahan pemberantasan korupsi yang telah terjadi sejak revisi UU KPK. Hal tersebut mengingat tes ini dapat berfungsi untuk menjadi filter untuk menyingkirkan pegawai KPK yang berintegritas, profesional, serta memiliki posisi strategis dalam penanganan kasus-kasus besar di KPK,” kata Yudi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/5). (qq)