Bahlil Akui Rasio Investasi dan Serapan Tenaga Kerja Tidak Seimbang

Pemerintah pun, lanjut Bahlil, terus mendukung pengembangan sektor UMKM yang dinilai mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja.

“Memang idealnya kalau investasinya padat karya itu, antara nominal angka harus berbanding lurus dengan penciptaan lapangan pekerjaan. Itu idealnya. Tetapi sekarang investasi yang masuk ke kita tidak padat karya. Investasi yang masuk ke kita high technology, memang tidak semua, tapi sebagian besar,” katanya, dilansir dari antara.

Berdasarkan data Kementerian Investasi, realisasi investasi di triwulan I 2023 sebesar Rp328,9 triliun berhasil menyerap 384.892 orang tenaga kerja Indonesia.

Sejak 2019, serapan tenaga kerja langsung dari realisasi investasi memang tidak pernah mencapai target 2,7 hingga tiga juta orang per tahun sebagaimana UU Cipta Kerja.

Pada 2019, total tenaga kerja yang terserap dari realisasi investasi sebanyak 1,03 juta orang; pada 2020 sebanyak 1,16 juta orang; pada 2021 sebanyak 1,2 juta orang dan pada 2022 sebanyak 1,3 juta orang.

Meski tumbuh tipis, angka serapan tenaga kerja tersebut juga sejalan dengan kenaikan realisasi investasi pada 2019 sebesar Rp809,6 triliun, pada 2020 sebesar Rp826,3 triliun, 2021 sebesar Rp901,02 triliun dan 2022 sebesar Rp1.207 triliun. (qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.