Banyak Guru Terjebak Hukum, Bupati Ingatkan Jaga Etika dan Aturan
SUMBAWA, Harnasnews – Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah mengakui maraknya kasus orang tua siswa melaporkan guru secara hukum karena melakukan pemukulan terhadap anak-anak mereka.
Memang, dalam beberapa kasus, tindakan tersebut mungkin dilakukan dengan niat baik untuk mendidik dan mendisiplinkan siswa, namun seringkali para guru justru terjebak dalam masalah hukum. Hal ini adalah peringatan bahwa dalam dunia pendidikan, harus senantiasa berpegang pada prinsip-prinsip etika dan aturan yang berlaku.
“Sekolah adalah tempat dimana generasi muda belajar, tumbuh, dan berkembang. Peran guru dan kepala sekolah sangatlah penting dalam membentuk karakter dan masa depan anak-anak. Karena itu saya ingin menekankan pentingnya memahami peraturan perundang-undangan terutama terkait perlindungan anak,” kata Bupati saat melantik ratusan kepala sekolah dan pejabat structural di Lantai III Kantor Bupati Sumbawa.
Bupati meminta kepada para kepala sekolah untuk senantiasa memastikan bahwa guru-guru di lingkungan sekolahnya memahami dengan baik peraturan perundang-undangan terkait perlindungan anak. Berikan pelatihan dan pemahaman yang cukup kepada mereka tentang cara mendidik anak tanpa perlu menggunakan tindakan kekerasan.
“Mari kita cari solusi yang lebih baik untuk mengatasi permasalahan siswa tanpa harus melanggar hukum. Saya percaya bahwa dengan pendekatan yang positif dan proaktif dalam mendidik siswa, kita dapat mencegah kasus-kasus yang tidak diinginkan dan membangun lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi semua pihak. Mari bersama-sama kita bekerja keras untuk menciptakan masa depan yang cerah bagi generasi penerus kita,” ajaknya.
Selain itu, lanjut Bupati, kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting memberikan teladan bagi guru dan siswa dalam menerapkan pendidikan karakter. Pastikan bahwa nilai-nilai ini tercermin dalam tindakan dan perilakunya sehari-hari.
“Teruslah bekerja keras untuk menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung perkembangan karakter siswa. Dengan begitu, kita dapat membantu mereka tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya sukses dalam hal akademik, tetapi juga menjadi warga negara yang beretika dan bertanggung jawab,” pungkasnya. (HI)