Baturotok Gelar Festival CoVid -19

Info Daerah

SUMBAWA,Harnasnews.com – Pasca 17 Agustus tahun 2021 desa Baturotok Kecamatan Bantulanteh Kabupaten Sumbawa,NTB menggelar Festival Covid -19 yang kedua kalinya di desa Baturotok dengan kegiatan budaya yang dinamai ” FESTIVAL BUDAYA” yaitu Festival COVID.

Menurut Kepala Desa Baturotok Edi Wijaya Kusumah kepada media ini mengatakan bahwa festival budaya ini diniatkan dan dihajatkan untuk merawat tradisi dan budaya serta doa bersama untuk bangsa agar kegiatan yang syarat akan tradisi, kesakralan dan nilai-nilai luhur kesejarahan desa serta dapat menambah kecintaan kita sebagai warga masyarakat desa Baturotok terhadap desanya dan bangsanya sendiri.

Lanjutnya, selain itu juga ia jelaskan kegiatan ini juga diarahkan agar dapat menjadi pusat studi, edukasi dan informasi mengenai jati diri serta identitas desa, baik dalam perspektif keagamaan, kebangsaan, akademik juga kearifan lokal untuk mengejawantakan keterisoliran akan asal usul dan historis kami warga desa Baturotok.

“Dari sini kita kenal dengan kesohoran nama BAHAM sebagai tokoh pejuang Sumbawa dimasanya, tidak ketinggalan tokoh-tokoh lain yang menitihkan sejarah dari tanah Baturotok, situs, cagar budaya dan destinasi alam yang indah, hingga saksi serta pelaku sejarah yang membawa kopi ke tanah Sumbawa ini,”tuturnya.

Tambah Edi, perlu juga diketahui sejarahnya hingga saat ini desa Baturotok adalah penyuplai Kopi terbesar mencapai 5000-7000 ton/tahun di negeri ini.

“Selain itu kegiatan ini dihajatkan untuk menjawab tantangan dunia yang di gegerkan oleh wabah Covid-19. Karena wabah tersebut menjalar sampai ke seluruh pelosok negeri yang ikut mengubah paradigma berfikir dan gejala-gejala social serta sangat berpengaruh pada perekonomian dunia.

“Desa Baturotok akan hadir sebagai desa ramah Covid yang membuka diri untuk siapapun yang tidak teridentifikasi tanda dan gejala covid untuk berintraksi secara social dalam rangka memenangkan diri untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi yang akan menampilkan sajian budaya, kuliner, tradisi, komuditi dan ritual keselamatan serta prodak unggulan desa,”pangkasnya.

Sambungnya, tentunya dengan protocol kesehatan sebagaimana di amanatkan oleh aturan pemerintah.
Bukankah hidup ini untuk mecari berkah! Covid nyatanya ada tapi covid bukanlah alasan tidak melakukan apa-apa melakinkan kita harus bisa melakukan banyak upaya untuk banyak hal dengan tidak berdebat atau saling menyalahi namun butuh strategi dan langkah konstruktif agar tetap terhindar dari segala musibah dan bencana yang mewabah.

” Covid adalah cara tuhan untuk menuntun kita menjadi sehat, sehat fisik, sehat sikis, lingkungan dan akal untuk mengapai cita-cita luhur para pendahulu,”jelasnya.

Masih menurutnya, sebagai komitmen pemerintah desa untuk memastikan kegiatan ini berjalan dengan massif maka pihaknya akan membuat scenario peneriaan tamu serta pelayanan yang bisa menampung ribuan tamu dengan penginapan, makan/minum serta soupenir local secara gratis selama kegiatan berjalan dan memastikan tidak ada pelanggaran protocol kesehatan sesuai aturan yang berlaku.

Rangkaian kegiatan selama 5 hari tersebut akan menjamin mata, teliga dan hati pengunjung dengan sensasi tinggal di desa suara mengaji, suara rebana, permainan tradisional, keindahan alam dan pastinya ramah covid minimal kegiatan ini bisa menjadi referensi bagi desa-desa tangguh untuk tumbuh di tanah intan bulaeng ini,”tutupnya.(Herman)

Leave A Reply

Your email address will not be published.