BEI Sebut Ada Perusahaan Fintech yang Jajaki IPO
JAKARTA, Harnasnews.com – Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi menuturkan, sudah ada perusahaan financial technology (fintech) yang sedang jajaki untuk menawarkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Namun, Inarno masih belum mau terbuka lebih jauh, perusahaan mana saja yang hendak mencatatkan namanya sebagai emiten baru di pasar modal.
“Terlalu dini mungkin kalau saya sebutkan. Tapi ada yang sudah menjajaki untuk melantai di bursa. Tapi belum saatnya saya bicara itu siapa saja,” ungkap dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/4).
Saat ditanya kapan perusahaan yang dimaksud bakal melakukan penjajakan IPO, lagi-lagi ia belum mau menjawab lebih rinci.
“Mungkin itu butuh proses. Kalau bisa secepatnya lebih baik. Tapi memang ada beberapa kendala yang dihadapi,” sebut dia.
“Salah satunya mungkin bahwasanya bentuk badan hukumnya tidak PT (Perseroan Terbatas). Persyaratan di kita untuk listing salah satunya harus PT,” dia menandaskan.
Sebelumnya, manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku telah melakukan pendekatan intensif kepada empat unicorn di tanah air.
Unicorn itu antara lain Go-Jek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia untuk mencatatkan saham di BEI.
Direktur Penilaian Perusahan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, pihaknya telah bertemu dan berdiskusi dengan keempat startup unicorn tersebut untuk mengajak melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
“Sudah diskusi dan sudah ketemu. Tapi tergantung dari pemegang saham mereka,” ujar dia di Jakarta, Rabu, 20 Maret 2019.
Nyoman menambahkan, pihaknya telah melakukan relaksasi aturan untuk mengakomodasi perusahaan startup melakukan IPO.
“Kami sudah akomodasi, bukan hanya bagi perusahaan manufaktur. Tetapi juga, bagi perusahaan yang valuasinya berdasarkan intangible,” kata dia.