
Sungailiat,Bangka,Harnasnews.com – Ratusan pendemo terdiri dari emak – emak, Lingkungan Matras, menggelar aksi damai, Aksi itu, bentuk dukungan masuknya Kapal Isap Produksi ( KIP ) di perairan Matras, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung ( Babel ).
Dalam orasi, Sukarni salah seorang istri nelayan setempat yakni perwakilan emak – emak menyampaikan, setuju KIP mitra PT. Timah melakukan penambangan diperairan Matras, lantaran tidak mengganggu suaminya melaut.
“Saya ini istrinya nelayan, suami saya kalau pergi memancing butuh waktu satu hingga dua jam ke lokasi tempat pemancingan.Kalu dekat tidak ada ikan, kami setuju KIP masuk karena tidak mengganggu tempat mancing suami kami,” ungkap Sukarni, Kamis ( 18/12) Siang bertempat di Pantai Matras.
Banyak kebutuhan, menjadi dasar emak – emak setuju beroperasinya KIP melakukan penambangan diperairan Matras.
“Kami ini tau pendapat suami, terkadang uang sekolah anak, BPJS hampir tidak terbayar. harapan dengan adanya KIP tersebut kebutuhan kami bisa terbantu,” kata Sukarni.
Ditempat yang sama, Ismet selaku nelayan setempat, juga menyuarakan dukungan masuknya KIP.
” PT. Timah itu BUMN, wajib saya dukung. Sudah dua puluh tahun saya melaut, tambang tidak ganggu nelayan. saya tidak mau sembunyi untuk kasih dukungan harus terang – terangan,” jelasnya.
Menurut Ismet, pendapat ikan berkurang dilaut lantaran ada aktivitas penambangan, itu tidak benar.
” Siapa bilang gara – gara tambang laut ikan berkurang, bohong itu. Nelayan mangkin banyak, dulu kerja Tambang Inkovensional sekarang menjadi nelayan. ditengah laut sana ilegal fishing sering terjadi, itu buat ikan berkurang. Saya dukung tambang laut dipantai Matras” tegasnya.
Sementara itu, Fitri koordinator aksi menerangkan, kalau aksi simpatik digelar atas keinginan warga, untuk menyuarakan setuju beroperasinya KIP diperairan Matras.
“Aksi simpatik ini keinginan warga yang setuju tambang laut di peraian matras, artinya silahkan berjalan sesuai bagian masing – masing, pariwisata, nelayan, tambang,” kata Fitri.
Mengakhiri penyampaiannya, Fitri mengatakan dinegara hukum, silahkan mengutarakan pendapat, sesuai aturan
“Terkait ada pro dan kontra warga, itu sah – sah saja, kita ini negara hukum saling menghargai. Karena warga setuju penambangan laut juga banyak,” tutupnya.( Ardam )