Bimbingan Teknis Pendampingan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Bahagiakan Mama – Mama Lansia di Masa Tua Mereka!
Aimas,Sorong Harnasnews.com – “Saya bangga dan bahagia karena Mama – Mama selama ini telah senantiasa berkarya untuk bangsa dan menjaga warisan leluhur tanah Papua. Tapi, Mama – Mama juga harus melalui masa tua dengan damai, sehat, sejahtera, serta terhindar dari kekerasan dan diskriminasi.
Masyarakat Papua akan menyesal jika ada Mama-Mama meninggal karena kekerasan dan diskriminasi di Tanah Papua,” tutur Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise pada kegiatan Bimbingan Teknis Pendampingan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Perayaan Mama – Mama Lansia Komunitas Adat (KAT) Papua Barat di Aimas, Kab.Sorong, Prov. Papua Barat.(25/02).
Berdasarkan Survey Badan Pusat Statistik 2010 – 2017, jumlah lansia perempuan lebih besar, yakni 8.99% atau 11.412.855 juta jiwa, sementara jumlah lansia laki-laki hanya sebesar 10.196.862 juta jiwa. Oleh karenanya, kontribusi penduduk perempuan dalam populasi penduduk lansia lebih tinggi dari penduduk laki-laki. Namun, fase menua (ageing) juga menimbulkan kekhawatiran terkait kemiskinan, produktivitas, dan penurunan kesehatan.
Apalagi lansia perempuan di Indonesia kerap mendapatkan diskrimansi ganda, karena statusnya sebagai lansia dan juga sebagai perempuan.
Lebih jauh lagi, Menteri Yohana menghimbau agar Pemerintah dan masyarakat membentuk ruang-ruang lansia yang mampu menjadi wadah bagi mereka untuk mengembangkan potensi dan memberikan perlindungan sekaligus pemberdayaan bagi lansia, seperti tempat berkumpul bagi lansia, senam bersama lansia, atau kegiatan lainnya agar para lansia bisa merasa terhibur dan merasa diperhatikan. Menteri Yohana juga mengingatkan agar keluarga tidak memberikan pekerjaan rumah yang terlalu banyak kepada para lansia.
Bupati Kabupaten Sorong, Johny Kamuru mengapresiasi kegiatan pendampingan bagi Mama – Mama Lansia. Menurutnya, kaum lansia juga memiliki kedudukan yang setara dalam proses pembangunan nasional. Hal ini merupakan langkah maju dalam upaya memberi pemahaman kepada masyarakt luas tentang pentingnya upaya pemberdayaan perempuan, yang di dalamnya termasuk Mama – Mama lansia, karena mereka merupakan aset penting negara pemerintah. Johny berharap para Mama lansia dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan dapat menyebarkan ilmu yang telah didapatkan kepada masyarakat di sekitarnya.
Lebih lanjut, ia menghimbau agar stakeholder dapat lebih memperhatikan Mama – Mama lansia.
“Semoga dengan Perayaan Mama – Mama Lansia Komunitas Adat Papua, masyarakat papua bisa lebih menghagai peran, kasih sayang, dan ketulusan Mama – Mama dalam mencetak generasi – generasi emas Indonesia.
Saya titip Mama – Mama di Sorong kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat agar Mama – Mama bisa menikmati masa tua mereka. Hibur mereka, bahagiakan mereka, karena hidup ini hanya sekali,” tutup Menteri Yohana.(Red/Ed)