“Modus masuknya narkotika ke Indonesia sebesar 80 persen atau lebih melewati jalur laut,” kata Petrus dalam konferensi pers di Gedung Utama BNN RI, Jakarta Timur, Kamis.
Ia mengatakan terlihat kecenderungan para sindikat menggunakan jalur laut untuk memasukkan narkotika ke Indonesia pada masa pandemi COVID-19. Namun, bukan berarti jalur udara dan jalur darat tidak dimanfaatkan oleh jaringan-jaringan narkotika.
“Tetapi banyak juga yang lewat udara dan modus operandinya adalah dengan kiriman paket,” tuturnya seraya menambahkan bahwa kiriman paket tersebut berasal dari bermacam-macam wilayah, seperti Eropa, Amerika Serikat, Australia, dan Amerika Selatan.
Apabila sudah masuk ke wilayah Indonesia, kata Petrus, persebaran narkotika akan semakin sulit untuk dilacak terlebih di tengah bahaya pandemi COVID-19.