
BTN Bidik Penyaluran Kredit tembus 11 persen pada 2022
“Penurunan biaya dana sejalan peningkatan dana murah (CASA) perseroan yang meningkat 14,25 persen menjadi Rp 131,1 triliun. Rasio CASA 2021 meningkat menjadi 44,3 persen terhadap total DPK sebesar Rp 295,9 triliun. Rasio CASA naik dari 2020 yang baru mencapai 41,1 persen,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menambahkan, sisi kecukupan likuiditas perseroan cukup sehat. Tercatat rasio loan to deposit ratio (LDR) berada level 92,86 persen atau membaik dari posisi tahun lalu sebesar 93,19 persen.
“Angka ini lebih baik dari LDR perseroan 2018 dan 2019 yang masing-masing sebesar 103,49 persen dan 113,5 persen. LDR 2021 merupakan LDR terendah sepanjang lima tahun terakhir,” ucap Haru.
Haru menegaskan, likuiditas perseroan yang sangat kuat juga dapat dilihat dari loan coverage ratio (LCR) sebesar 283,16 persen atau meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesar 256,32 persen (2020), 136,31 persen (2019) dan 108,99 persen (2018).
“Peningkatan LCR menunjukkan semakin baiknya kondisi ketahanan likuiditas BTN dan jauh berada di atas ketentuan regulator yang sebesar 100 persen,” ucap Haru.(qq)