SALATIGA, Harnasnews – Sesuai tahapan dan Jadwal pelaksanaan Pemilihan umum serentak Pilpres / Pileg tinggal menghitung hari.
Masing-masing Calon tak luput secara marathon saatnya membangun Strategi politik untuk maraih kemenangan dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
Pasca reformasi belakangan muncul dugaan kuat produk Pemilu tak luput dari proses transaksional (money politic) jika itu yang terjadi mencindrai nilai nilai Demokrasi jauh dari harapan cita cita reformasi.
“Saatnya Bekerja bukan Bercanda , Saatnya Berkarya bukan Bergaya, dan Apa Adanya, bukan Ada apanya ” itulah sepenggal Motto yang di sampaikan Caesar Ray Al Akbar,S.H., Caleg Dapil Sidorejo Salatiga dari partai Demokrat.
Partai Demokrat sebagai kendaraan politiknya adalah sebuah Partai yang berazaskan Nasionalis Religius. Karena menurutnya dengan Demokrasi masyarakat bisa bersuara tidak otoriter terlebih slogan yang di usung Partai Demokrat adalah Perubahan – Perbaikan. Di mesin partai Demokrat , Caesar mendapat nomor 7 yang menurutnya angka tujuh dimaknai Pitulungan atau Pertolongan.
” Karena basic saya Lawyer , sedikit banyak paham tentang Yuridis jadi ketika saya ada kesempatan masuk diranah Dewan setidaknya turut andil bagian atau turut serta di dalamnya dan saya akan fight di dalamnya untuk memperjuangkan aspirasi rakyat ” tandasnya.
Lanjut Caesar, dewasa ini sejumlah masyarakat menganggap Dewan (DPR) sudah melenceng dan nyaris tidak menjalankan aspirasi rakyat disini muncul dugaan kuat dipicu kualitas anggota Dewan yang cenderung asal- asalan maka disini masyarakat juga harus perlu adanya edukasi tentang Poksi serta peran Dewan.
” Untuk vissi – misi itu bisa dimaknai luas. Yang jelas bisa bermanfaat bagi masyarakat dan apa yang dibutuhkan itu yang saya perjuangkan , maka saatnya rakyat Cerdas pilih Caleg yang berkualitas dan saya Yakin masih ada sejumlah masyarakat kita yang berfikir idealis” ungkapnya.
Ketika ditanya tentang basis kantong suara, dalam komentarnya Caesar akan menggalang kekuatan dari berbagai kalangan atau latar belakang tanpa pengkotak-kotakan.(Bud)