JAKARTA, Harnasnews– Sejumlah calon legislatif dari partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) pendukung capres-cawapres nomor urut 02, mengaku enggan memasang foto Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pada alat peraga kampanye (APK) caleg.
Para caleg terebut beranggapan bahwa memasang gambar Prabowo-Gibran pada alat peraga kampanye ternyata hanya menguntungkan Partai Gerindra.
Hal tersebut berdasarkan rilis dari sejumlah lembaga survei bahwa partai besutan Prabowo Subianto itu berada di urutan pertama disusul PDI-Perjuangan dan Partai Golkar.
“Padahal sebelumnya Gerindra masih pada posisi nomor dua bahkan ada lembaga survei yang menyebut di posisi ketiga. Akan tetapi begitu ada deklarasi dukungan terhadap Prabowo-Gibran dan secara serentak para bacaleg memasang gambar Prabowo-Gibran pada APK, justru elektabilitas Gerindra melah melejit, namun partai kami masih stagnan,” ujar salah satu caleg DPR RI dari PAN yang enggan disebutkan identitasnya saat berbincang dengan Harnasnews, Sabtu, (20/1/2024).
Oleh karena itu, saat turun ke daerah pemilihan (Dapil) ia mengaku fokus sosialisasi caleg dan partainya. Bahkan soal pilihan capres-cawapres ia menyerahkan sepenuhnya kepada warga masyarakat.
“Karena meski kebijakan partai harus mendukung paslon 02 akan tetapi tidak semua kader maupun simpatisan PAN bakal memilih Prabowo-Gibran. Kita serahkan sepenuhnya kepada masyarakat. Sebab mereka sudah memiliki pandangan politik dalam menentukan calon pemimpin bangsa ini ke depan. Jujur, ternyata tidak ada untungnya buat partai kami memasang gambar Prabowo-Gibran pada APK caleg,” jelasnya.
Senada dengan politisi PAN, salah satu caleg Partai Golkar yang juga tak mau disebut jatidirinya, mengeluhkan elektabilitas partai bergambar pohon beringin itu terus merosot. Padahal, partainya sarat dengan pengalaman. Namun setelah DPP Golkar menyatakan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran dan seluruh caleg diimbau untuk memasang foto paslon capres-cawapres nomor urut 02 pada APK, justru Golkar kurang mendapat simpati publik, dan ia pun menilai Golkar kian sulit mendapatkan suara dari Gen Z.
Bahkan lanjut dia, senior-senior Golkar lebih condong untuk mendukung paslon nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Sementara para kader sebelumnya berharap bahwa dengan mendukung Prabowo-Gibran suara Golkar akan naik, tapi justru sebaliknya Golkar kian terpuruk dan masyarakat lebih mengenal Prabowo dan Gerindra-nya.
“Untuk itu kami telah mengganti APK yang baru yang berlogo partai dan foto ketum Golkar. Karena ini bukan sekedar koalisi, tapi perlu diingat juga kita juga tengah berkompetisi untuk memperebutkan kursi di DPR RI. Karena kami menilai petinggi partai sudah terlena dan hanya fokus memikirkan koalisi dengan KIM. Padahal PR besarnya bagaimana partainya mendapat perolehan kursi terbanyak di Senayan,” katanya.
Sebelumnya, Kader Partai Demokrat yang juga Ketua Prajurit Demokrat Nusantara, Aksa Halatu menyatakan dukungannya terhadap pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Aksa menuturkan, meski dirinya mash tercatat sebagai kader Partai Demokrat namun dalam Pilpres mendatang menentukan dukungan terhadap pasnagan nomor urut 1.
“Ini soal prinsip karena demokrat membutuhkan rakyat untuk sebagai pemilih. Saya pikir dengan sikap apa yang dilakukan ketum saya, seluruh kader demokrat ini bisa saja dampaknya adalah kawan-kawan yang menjadi anggota legislatif di seluruh Indonesia,” ujar Aksa kepada wartawan di Kota Batam, Jumat (19/1/2024).
Aksa menegaskan, tidak bisa dipungkiri bahwa ada kekuatan tangan Tuhan terhadap capres-cawapres pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sebab kemanapun melakukan kunjungan, respon masyarakat terhadap mantan gubernur DKI Jakarta itu cukup tinggi.
“Bisa kita lihat sama-sama ketika beliau datang kemanapun rakyat terpanggil tanpa harus diberikan sesuatu. Tapi hanya diundang, bahkan kita panggil hanya melalui media iklan, artinya memang ini keinginan dari seluruh rakyat agar Bapak Anies Baswedan menjadi presiden republik Indonesia menggantikan Bapak Joko Widodo,” jelas Aksa.
Terkait dengan pilihan calon presiden, sebagai kader partai demokrat dirinya tidak peduli dengan semua konsekuensi yang diterimanya dari DPP. Namun ia menegaskan akan tegak lurus mempertahankan prinsip bintang mercy perubahan.
“Insya Allah banyak elemen dari kader Partai Demokrat menginginkan memberikan dukungan kepada bapak Anies Baswedan. Selagi garis partai status saya kader, tapi saya sebagai pencetus perjalanan prajurit demokrat nusantara,” katanya. (Pri)