SUMBAWA,Harnasnews – Pembangunan dalam Suatu Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat ditopang erat oleh peran Pemerintah Daerah yang ada, Kekuatan utama yang masih mendominasi saat ini adalah Intervensi Pemerintah Pusat, karena dari Struktur APBD dominan bersumber dari APBN berupa Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi khusus.
Kalaupun Sumbangsih PAD bisa mencapai 15 Persen itu sudah sangat bagus sekali baik dari APBD Provinsi maupun Kabupaten.
Guna memaksimalkan hal tersebut Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq menyampaikan bahwa, tidak bisa mengabaikan peran penting swasta dan aparatur yang bergerak ditingkat bawah baik Kabupaten, Kecamatan hingga Desa serta potensi Sumber daya Manusianya maupun Sumberdaya Alam yang ada, kata Rafiq akrab disapa politisi Moncong putih ini kepada media ini, Jumat (18/11).
“Sinergi dalam pembangunan di NTB akan semakin terakselerasi dengan cepat manakala setiap Kabupaten memiliki kinerja pemerintahan yang baik, Kreatif, dan inovatif dalam mengelola sumber daya alamnya,” ujarnya.
Oleh karena itu, pembangunan membutuhkan pembiayaan dan partisipasi masyarakat yang cukup, maka sinergi pembangunan tak bisa lepas dari bagaimana Kabupaten mengelola belanja dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Salah satunya, Kabupaten Sumbawa. yang menyimpan kekayaan sumberdaya alam kelautan dan perikanan yang sangat beranekaragam. Diantaranya adalah pulau pulau kecil sebanyak 63 buah, dengan pulau yang telah berpenghuni yaitu pulau Bungin, Pulau Moyo, Pulau Kaung, Pulau Medang, Pulau Ngali, dan Pulau Tapang. S, papar Rafiq.
Lanjut politisi moncong putih katakan, kem.enam pulau ini memiliki daya tarik wisata, sehingga jika berkembang dengan baik akan mampu mendatangkan devisa bagi negara, keberadaan Pulau Moyo dan wilayah sekitarnya harus diberikan sentuhan.
Pemerintah Provinsi NTB disini juga sangat penting dan berkepentingan sebab ada PAD yang didapatkan karena perairan laut adalah kewenangan Provinsi.
Bagi warga masyarakat di Kabupaten Sumbawa keberadaan wilayah perairannya yang teduh, sangat potensial untuk pembudidayaan rumput laut, mutiara, Ikan, dan udang. Dari sektor ini bila dikembangkan dengan maksimal maka akan berdampak pada PAD kita.
Termasuk rencana Srhimp eastet maupun Food eastate di Kabupaten Sumbawa akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi. Yang ini, kami harapkan dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan referensi yang dikumpulkan awak media ini, Diketahui bahwa Kabupaten Sumbawa dengan Luas Wilayah 11. 556,44 KM persegi, (32,97 % dari luas Provinsi NTB) yang terdiri dari Luas daratan 6.643,98 KM persegi, dan lautan 4.912,46 Km Persegi. Yang terbagi 24 Kecamatan terdiri dari 157 Desa dan 8 Kelurahan, tanah samawa ini punya potensi besar untuk dapat bersinergi membangun NTB dari Sumbawa.
Menurutnya, sumbawa memiliki karakteristik wilayah yang pegunungan, pesisir, dataran, berbukit bukit sebagai lahan yang cocok bagi pengembangan pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan tangkap serta industrialisasi. Demikian pula Pariwisata yang terintegrasi dengan seluruh sektor dapat menjadikan Daerah maju.
Dan setahun terakhir ini, mulai tampak menggeliat dengan dilaksanakannya event-event internasional di Kabupaten Sumbawa, dapat mengerek lebih tinggi tingkat perekonomian masyarakat. Masih kata Rafiq, untuk lebih kuat lagi Sinergitas, maka peran Pentahelik sangat dibutuhkan yakni Akademisi, Pebisnis, Comunitas baik kelompok masyarakat dan lintas etnis, Pemerintah di setiap jenjang, dan media. Kelima komponen ini bila berjalan bersama bersinergi dengan baik maka pembangunan akan berjalan cepat.
Bahkan, kolaborasi pemerintah dan non-pemerintah dalam berbagai tingkatan. Tak ketinggalan optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kinerja pemerintah mewujudkan NTB Gemilang dan Sustainable Development Goal (SDGs.) Membangun sektor unggulan akan mempercepat pembangunan di Kabupaten Sumbawa, ungkap Rafiq.
“Kita baru saja berjuang melawan ganasnya pengaruh Covid 19. Alhamdulillah, diharapkan mereka yang hampir masuk dalam garis Kemiskinan dapat Bangkita dan pulih lebih cepat,” cetus Rafiq.
Peran Pemerintah Daerah disini tambah Rafiq, sangatlah penting dalam penanganan kemiskinan Ekstrim yang menjadi tema pada APBD kita tahun 2023. Penanganan Pandemi Covid 19 dan Pemulihan Dampak Ekonomi di Daerah adalah semangatnya. Melalui penguatan kesehatan masyarakat, penanganan Stunting, dan pemberian dana stimulan bagi Kelompok UMKM.
Selain itu, terhadap penyiapan SDM juga sangat penting untuk ditingkatkan, peningkatan ini melalui pembukaan akses pendidikan bagi semua warga, pendidikan yang murah, Prasarana pendidikan yang bermutu dan Aparatur Pendidik yang berkualitas dan kompeten serta ramah anak.
Disamping itu, yang penting kita perhatikan, potensi SDA kita diarahkan pada Peningkatan industrialisasi sektor unggulan daerah, dan perluasan lapangan kerja. Beberapa sektor unggulan di Kabupaten Sumbawa diantaranya adalah Pertambangan mineral dan bukan mineral Galian C Jika sektor ini serius digarap maka akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi.
Pembiaran terhadap tambang Ilegal merupakan langkah mundur dan tidak produktif. Lingkungan bisa rusak, kebocoran PAD kian besar dan potensi terjadi masalah atau gejolak sosial. terang Rafiq
Demikian pula sektor unggulan lainnya adalah Bidang Pangan baik pertanian, Peternakan dan perikanan. Sektor ini jika digarap dengan baik sebagai sumber pendapatan yang sangat besar bagi masyarakat, dan daerah.
Sementara untuk perluasan tenaga kerja erat kaitannya dengan sektor Jasa, Pembangunan Infrastruktur dan Industri kreatif. Pemerintah disini berperan sebagai fasilitator.
Dengan sentuhan Pemerintah maka rasa optimis tentu dapat dirasakan oleh kita semua, harapan 15 persenbAPBD dari PAD sebagai penopang Pembiayaan Daerah dapat kita raih, untuk Optimalisasi PAD maka tak lepas dari peran aparaturnya juga bagaimana pola pendekatan layanan kepada masyarakat, sehingga sumber pad potensial dapat masuk.
“Kami sangat respek dengan langkah launching dan kerjasama daerah dalam menyerap digitalisasi PAD, tinggal kita pantau dan kawal bagaimana pelaksanaannya efektif dan efisien apa tidak. Implementasi digitalisasi PAD penerapannya pada subjek pajak dan retribusi daerah yang menjadi kewenangan Daerah seperti Parkir, PBB, BPHTB dan retribusi lainnya,”
Sembari kita menata itu, ikhtiar lainnya adalah menggenjot pembangunan infrastruktur layanan dasar dan kualitas lingkungan. Juga jalan bagi Kabupaten mempercepat pembangunan di Daerah. Geliat pembangunan di Sumbawa sedikit pasti mempengaruhi capaian Pembangunan di Provinsi NTB.
“Jika di Kabupaten dapat menarik pembangunan infrastruktur yang sumber anggaran nya adalah Pemerintah Pusat, maka akan berpengaruh pula pada Provinsi NTB.
Salah satunya adalah Pembangunan Jalan, Pembangunan Bendungan, Pembangunan Dermaga Labuh, pembangunan Hotel dan sebagainya.
Terakhir, percepatan penurunan kemiskinan,” dengan semakin menurunnya angka kemiskinan dan meningkatnya tarap hidup masyarakat maka akan bergeser pada capaian provinsi dalam mengentaskan kemiskinan. Untuk itu kemiskinan Ekstrim dan rawan sosial harus menjadi prioritas ditangani. Melalui dana stimulan dapat segera mengatasinya.
Selanjutnya investasi yang dilakukan pemerintah melalui Belanja Modal berupa Jaringan Irigasi, Bendungan, Jalan, pengembangan kawasan Pariwisata dan Olah Raga akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Untuk lebih cepat lagi, keberadaan Perusahaan Daerah dapat mengelola potensi yang ada di bidang pertambangan, pariwisata dan sebagainya, upayanya dapat bekerja sama dengan BUMD Provinsi NTB sebagai mitra kerja yang baik,” (HR)