Dapat Picu Berita Hoax, Stop Istilah Sontoloyo dan Genderuwo

JAKARTA,Harnasnews.com – Ditengah gencarnya aparat penegak hukum dalam memberantas berita hoax yang dinilainya dapat memunculkan konflik horizontal, akan tetapi, memasuki tahun politik sejumlah politisi seperti sengaja menciptakan kalimat yang menimbulkan kegaduhan ditengah masyarakat.
Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noersy menungkapkan kerisauannya atas istilah genderuwo, sotoloyo yang akhir-akhir ini dimunculkan oleh sejumlah politisi menjelang Pilpres. Padahal, istilah tersebut tidak mencerminkan edukasi kepada masyarakat.
Meski kalimat tersebut diungkapkan verbal maupun nonverbal, menurutnya, kalimat itu sudah menunjukan tentang beberapa hal.
“Yang pertama bahwa munculnya istilah tersebut menggambarkan nilai-nilai seseorang. Seperti hebit (kebiasaan) oranya tersebut. Dan itu menggambarkan tingkat pengetahuan yang dimiliki yang berdampak kepada orientasi berfikirnya, dan dibelakang itu ada vonis yang dibangun,” ujar Noersy saat melakukan dialog pagi.