Dapat Respon Positif, Kemensos Lanjutkan Program “Ukhuwah Islam dan Kehidupan Sosial”
Kementerian Sosial, misalnya, sudah mengalokasikan bantuan seperti beras. Bantuan ini bisa disalurkan pemerintah daerah dengan mekanisme yang sudah ditentukan. Kemensos juga memiliki sekitar 40.000-an Taruna Siaga Bencana yang bisa bergerak cepat membantu penanganan bencana. Untuk bencana alam, Kemensos juga sudah membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB).
Untuk kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun, sudah ada indikasi kuat penemuan bangkai kapal. “Bagi kami, yang penting kami tetap akan memberikan bantuan kepada korban dan keluarga korban. Apakah kepada keluarga korban yang belum ditemukan atau kepada penumpang yang selamat,” kata Mensos.
Mensos mengutip pesan Presiden, bahwa jangan sampai ada anak bangsa yang mengalami masalah tidak tertangani. Untuk korban kapal tenggelam, Kemensos menganggarkan Rp15 juta kepada ahli waris korban meninggal, dan Rp2,5 juta kepada korban luka.
“Penyerahan bantuan menunggu surat keputusan dari Bupati Simalungun. Segera setelah ada surat, kami akan mengumpulkan keluarga korban dan menyerahkan bantuan,” kata Mensos.
*Koordinasi dengan Dirut Bulog*
Mensos juga menyinggung pertemuannya dengan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Pertemuan tersebut merespon masih adanya keluhan tentang kualitas beras untuk bantuan sosial yang berada di bawah standar.
“Misalnya ada beras yang kutuan atau tidak layak konsumsi. Alhamdulilah, Pak Buwas (Budi Waseso) menjamin, bahwa beras untuk bantuan sosial nantinya adalah beras yang layak konsumsi,” kata Mensos.
Dalam pertemuan itu, Buwas menyampaikan bahwa Bulog akan mengeluarkan (disposal) beras yang sudah menginap di gudang Bulog lebih dari tiga bulan.
“Jadi nanti yang akan diserahkan kepada masyarakat penerima bantuan adalah beras yang dua atau tiga bulan berada di gudang,” kata Mensos.
Mensos menyanbut baik sikap Dirut Bulog, dan mempercayakan kualitas beras kepadanya. “Bahkan dalam pertemuan itu, Pak Buwas menyatakan bahwa menyalurkan beras berkualitas buruk adalah kejahatan,” kata Mensos.
Secara berkelakar Mensos menyampakan bahwa menangkap mafia narkoba saja bisa dilakukan Buwas, apalagi hanya mafia beras.(Red/Dar)