
Surabaya, Harnasnews.com – Buntut demo sebelumnya yang tidak direspon oleh pemerintah Kota Surabaya. Hari ini Aliansi Pekerja Seni Surabaya kembali mendemo DPRD Surabaya, dan Gedung Balai Kota Surabaya. Rabu (12/8/2020), sekitar pukul 09:53 Wib.
Dalam tuntutannya, Ratusan pendemo yang tergabung dalam Aliansi Pekerja Seni Surabaya, meminta kebijakan dari pemerintah, untuk mencabut Perwali 33 Tahun 2020, agar para pekerja seni dapat bekerja kembali.
Wali Kota Tri Risma Harini menyampaikan, mengizinkan hajatan menggunakan elekton, asal mengikuti sesuai protokol kesehatan Covid-19.
Wakil DPRD Surabaya Reni Astuti, S. Si turut serta berpartisipasi dan berorasi bersama Ratusan Aliansi Seni Surabaya.
Mewakili pekerja seni, Reni menyampaikan, hasil pertemuannya dengan Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto. Bahwa hajatan tidak dilarang asalkan mengikuti sesuai protokol kesehatan.
Didepan para pekerja Seni, Reni menegaskan, bagi pekerja seni yang mempunyai hajatan atau lagi manggung menggunakan elekton, silahkan diadakan dengan mengikuti protokol kesehatan.
Setelah mendengar tuntutan dipenuhi Pemerintah Kota Surabaya. Ratusan para pekerja seni serentak bertakbir sebelum membubarkan diri sambil bersholawat. (Kri)