Prof. Dr. Abdurahman menyebutkan, disiplin dalam menerapkan 5M adalah upaya paling baik guna mengurangi tertularnya penyakit Covid-19, kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan harus terus di tingkatkan.
Sementara itu KH. Miftahul Akhyar, menyebutkan, penumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat terkait bahaya penyakit Covid-19, khususnya masyarakat kabupaten bangkalan sangatlah sulit. Pemerintah Provinsi Jatim tidak dapat bekerja sendiri. Para alim ulama dan tokoh masyarakat kabupaten bangkalan bersama-sama siap membantu pemerintahan dalan memerangi virus Covid-19.
Selain itu, KH. Imam Buchori Rohim, Peran kyai maupun alim ulama dalam penanganan Covid-19 di kabupaten bangkalan sangat penting dalam memberikan himbauan serta mensosialisasikan terkait disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, di mulai dari santri pondok dan kemudian dapat di sampaikan ke masyarakat kabupaten Bangkalan.
Kepada seluruh elemen untuk bersinergi saling bahu membahu dalam menyelesaikan permasalahan bersama.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi antara alim ulama dengan para Narasumber terkait antisipasi dan penanganan Covid-19. di Kabupaten Bangkalan, kemudian mendapat respon dari pemerintah Provinsi Jatim.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, kordinasi akan terus di lakukan antara Pemprov Jatim dengan Pemkab Bangkalan guna mengantisipasi menyebarnya.
“Penularan virus Covid-19 baik di Kabupaten Bangkalan maupun kota penyangga. BOR Rumah Sakit terus di lakukan penambahan guna menampung masyarakat yang terpapar virus Covid-19,” tutup gubernur. (Hum/Red)