Diancam AS, Erdogan Bergeming dan Tetap Beli Senjata Rusia
Ia mengatakan Turki masih membuka pintu untuk membeli sistem pertahanan udara Patriot dari AS. Tapi hanya jika kondisinya cocok.
Turki yang juga anggota NATO berulang kali menyatakan berkomitmen membeli sistem pertahanan udara Rusia. Meskipun Amerika Serikat (AS) memperingatkan S-400 tidak dapat terintegrasi dengan sistem pertahanan udara NATO.
Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Kanal 24, Erdogan mengatakan akan sangat ‘tidak bermoral’ jika Turki menghentikan kesepakatan dengan Rusia. Ia mengatakan tidak mau menjilat ludahnya sendiri.
“Itu sudah selesai, tidak ada yang bisa dikembalikan, akan sangat tidak etis, akan sangat tidak bermoral, harusnya tidak ada orang yang meminta kami untuk menjilat ludah kami sendiri,” kata Erdogan, Kamis (7/3).
Erdogan juga mengatakan Turki tidak dapat menerima kendali atas zona aman terencana di selatan Suriah kepada orang lain. Pasukan Kurdi YPG yang didukung AS menguasai wilayah tersebut.
Sementara Turki menganggap YPG sebagai organisasi teroris. Erdogan menambahkan jika AS tidak dapat menarik senjatanya kelompok di Suriah itu maka mereka harus memberikan senjata kepada Turki.
Pada Selasa (5/3) Departemen Pertahanan AS sudah memberikan notifikasi kepada Turki. AS mengatakan jika Turki membeli S-400 maka AS akan menilai kembali partisipasi Turki dalam program pembelian pesawat tempur Lockheed Martin F-35.
Sebelumnya AS sudah mengatakan kesepakatan S-400 dapat membahayakan penawaran mereka atas paket misil Patriot dari Raytheon yang senilai 3,5 miliar dolar AS. Tapi Erdogan bersikeras ia tidak bisa menarik kembali kesepakatan dengan Rusia.
Ia mengatakan Turki masih membuka pintu untuk membeli sistem pertahanan udara Patriot dari AS. Tapi hanya jika kondisinya cocok. (Red)