“Sebenarnya sih liat di video yang kesebar, belum sempat tawuran cuma kaya masih kumpul-kumpul terus di tangkep warga,” ungkap Yulia saat ditemui awak media.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa dalam keseharian, adiknya tergolong anak yang pendiam. Namun, dirinya mengaku sering mengetahui teman-teman adiknya menjemput adiknya.
“Kalau di rumah sih dia pendiem cuma kadang suka disamper-samper temannya dirumah, kadang suka kumpul rame-rame di larang juga susah,” tukasnya.
Namun, ia mengaku beruntung bahwa adiknya itu hanya diamankan di kantor polisi dan tidak sempat melakukan aksi tawuran yang bisa saja merenggut nyawa adiknya atau bahwa adiknya bisa saja menjadi pelaku.
“Katanya suruh (oleh anggota polisi) jaga adik saya lagi didik yang bener lagi di rumah. Harapannya nggak kaya gtu lagi kaya pergaulannya lebih baik lagi,” pungkasnya.
Dari 24 pelajar ini, 15 diantaranya diperbolehkan pulang setelah dijemput pihak keluarga dengan membuat surat pernyataan dan pengambilan sidik jari pada Selasa (11/7/23).
Sedangkan 9 pelajar yang kedapatan membawa senjata tajam terus menjalani pemeriksaan lanjutan oleh unit Reskrim Polsek Bekasi Selatan.
Sementara itu, ketika di konfirmasi, pihak Polsek Bekasi Selatan belum bersedia memberikan keterangan terkait hal tersebut hingga berita ini diturunkan. (Mam)
