KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Pemuda nampak hilir mudik masuk ke sebuah tempat kos berlantai 3 di wilayah Kav. Agraria, Perumnas 1 kelurahan Kayuringin Jaya, kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi.
Di sudut lain, nampak juga wanita dengan pakaian seksi nampak sedang menunggu seseorang sebagian lagi bersantai di sekitar kosan itu.
Selidik punya selidik ternyata tempat itu merupakan tempat berkumpulnya wanita tunasusila atau yang trend disebut cewek BO (Boking Order).
Sebenarnya ada beberapa rumah kos yang dijadikan ajang transaksi birahi di lokasi yang sama. Bukan hanya transaksi esek-esek, tempat itu diduga juga sebagai sarang peredaran narkoba.
Berdasarkan informasi yang didapat dari narasumber yang minta identitasnya dirahasiakan, diduga kuat beberapa oknum penjaga kos itu memakai narkoba.
Setidaknya ada dua penjaga kos berinisial E dan H yang kerap masuk ke kamar kos perempuan dan tidak jarang memakai narkoba serta miras. Hal ini menimbulkan keprihatinan mengingat di lokasi yang sama juga ada yayasan pendidikan Islam.
Terkait hal itu, Camat Bekasi Selatan Karya Sukmajaya melalui Sekretaris Camat, Isnaini menjelaskan bahwa pemerintah akan segera berkoordinasi untuk melakukan langkah lebih lanjut atas aduan itu.
“Kita dalam waktu dekat sepakat akan melakukan operasi yustisi,” kata Isnaini kepada media di kantornya pada Senin (13/11/23).
Kembali Isnaini juga menjelaskan bahwa pihak pemerintah akan segera melakukan pemeriksaan terkait dengan izin dan pendataan tempat kos itu.
“Ini juga masukan buat saya, nanti di rapat minggon saya akan menanyakan kepada UPTD distaru menanyakan perizinannya, terus juga mungkin nanti kita akan bersurat, saya harapannya sih dari RT RW ada yang masuk ke kita sebagai dasar menanyakan kepada dinas pariwisata atau apa, yang mengeluarkan izin selain IMB apakah ada ijin operasional,” imbuhnya.
Iya mengetahui bahwa kegiatan open BO yang menggunakan aplikasi Michat itu kerap digunakan untuk menggaet tamu di sekitar. Mereka melakukan transaksi secara langsung di rumah kos itu.
Iya sendiri sebenarnya juga telah mengetahui aktifitas itu semenjak menjadi Lurah Kranji dan sangat berdekatan dengan wilayahnya.
“Apakah pemilik dan pengelola itu dipanggil, karena beberapa didapatkan yang pastinya prostitusi sama narkoba, nah sekarang kita bicara ke depan,” imbuhnya.
Kembali ia menegaskan bahwa pihaknya juga akan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan operasi bersama, menyangkut keberadaan peredaran narkoba di wilayah itu. (Mam)