Tulungagung, Harnasnews.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menganggap strategi memberikan hadiah telur dalam gebyar Vaksinasi Lansia yang digelar 18-23 Oktober 2021 harus tetap dilanjutkan.
Selama vaksinasi Lansia tersebut dengan target sasaran 12.000 kemarin tercapai 10.000 masyarakat lansia yang sudah divaksin.
Melalui keterangannya, Kepala Dinkes Kabupaten Tulungagung Dr.Kasil Rohmat mengatakan program gebyar Vaksinasi Lansia dengan memberikan hadiah telur merupakan strategi efektif merangsang Lansia agar bisa disuntik vaksin.
Namun demikian, gebyar vaksinasi lansia tetap kita lanjutkan sekaligus menyelesaikan sisa target 2000.
“Jadi begini, kita anggap gebyar vaksinasi lansia hadiah telur ternyata efektif sekali merangsang Lansia disuntik vaksin,” kata Dr.kasil, Senin (25/10/2021).
“Gebyar vaksinasi lansia masih berlanjut, dan untuk targetnya 40 persen sedangkan saat ini kita genjot target 60 persen agar kita turun PPKM level 1,” imbuhnya.
Program ini sangat mendapat dukungan dari Pemerintah Desa, Dr.Kasil menjelaskan dengan merangsang hadiah telur banyak lansia yang datang, namun demikian dilapangan masih ada beberapa kendala yang dihadapinya.
Sebenarnya hadiah telur ini merupakan pancingan agar masyarakat Lansia berkenan disuntik vaksin.
“Informasi dari Pak Camat, ada Desa yang memberikan hadiah telur sendiri, sebab dari target 50 lansia terpenuhi tapi masih ada warga lansia lainnya antusias ikut disuntik vaksin,” terangnya.
“Kendala itu tetap ada seperti terjadi pada Kecamatan Kota, Kedungwaru, Ngunut, pokoknya yang berbatasan dengan kota, seperti masih ada yang takut bahkan sudah diantar anaknya masih tidak mau disuntik. Namun begitu ada Kecamatan yang melebihi target seperti Campurdarat,” sambungnya.
Sisa target 2000 lansia, lebih dalam Kasil menuturkan tetap akan dilanjutkan dengan hadiah telur, sekaligus dengan mobilitas vaksin lansia dengan melakukan secara door to door (Pintu ke Pintu) untuk Wilayah Kecamatan Kota.
Strategi subsidi silang akan kita gunakan. Jika suatu desa serapan lansia yang divaksin sedikit maka telur akan kita oper kepada desa yang lansia sangat antusias.
“Sehari 2000 bisa selesai, maka tinggal proses pergerakan angka di pusat yang akan mempengaruhi penurunan level,” tuturnya.
“Sesuai catatan kita secara manual lansia sudah angka 37 sekian persen sehingga kalau hari ini 2000 selesai sudah angka 40 persen,” imbuhnya.
Kepala Dinkes Tulungagung akan mengusulkan dan bersurat kepada Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) untuk perubahan data pencapaian vaksinasi lansia.
Sebagian karena aplikasi manual capaian sudah 37 persen dan sudah diinput, angkanya dari jam ke jam sebenarnya sudah bergerak, kendala traffic, karena ini Nasional.
“Jadi begini, kita input sekarang belum tentu langsung masuk ke dashboard di KPCPEN,” jelasnya.
“Riilnya itu begini kalau target 40 persen per hari kemarin kita kurang 2000 atau 2, sekian persen angka manual kita sudah 37 persen,” sambungnya.
Sebenarnya kita sudah melakukan telaah terhadap riilnya sasaran. Ternyata sasaran riil dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tulungagung tidak 133 ribu tapi 117 lansia.
“Maka kita usulkan dan sekarang kita sedang berproses bersurat ke Kementerian Kesehatan dan ke KPCPEN yang punya aplikasi tersebut,” tandas Dr.Kasil. (Dik/Mis)