Dinas PUPR Kembali Susun Dokumen Pembangunan Lanjutan Samota
SUMBAWA, Harnasnews – Pemerintah Pusat melalui Satker Pembangunan Jalan Negara, dalam tahun anggaran 2023/2024 menggelontorkan anggaran mencapai sekitar Rp 131 Miliar lebih, guna menunjang pembangunan lanjutan kawasan Samota Sumbawa berupa pembangunan 4 unit Jembatan baru, dan untuk pembangunan lanjutan kedepan, maka Pemda Sumbawa kembali menyusun dokumen analisis terkait dengan penanganan lanjutan yang belum tuntas, ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sumbawa Dian Sidharta ST MM dalam keterangan Pers diruang kerjanya, Selasa (16/01/2024).
Pembangunan proyek strategis 4 unit Jembatan ini yang akan berlangsung dalam tahun 2023/2024 menggunakan sistem tahun jamak (Multi Years) itu terang Dian akrab pejabat muda low profile ini disapa, maka telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi oleh Pemda Sumbawa bersama pihak Satker PJN dan rekanan kontraktor pelaksana PT.Nindya Karya kepada warga masyarakat setempat, dan warga masyarakat sangat mendukung program pembangunan lanjutan kawasan Samota tersebut, ujarnya.
“Sesuai dengan program perencanaan, pembangunan akses jalan Samota lanjutan ( MYC ) berupa 4 unit Jembatan Ai Bari I (60 meter), Ai Bari II (16 meter), Ai Bari III (20 meter dan Ai Bari IV (240 meter), dengan jalan akses sepanjang 1,96 Km tersebut, dengan nilai kontrak sebesar Rp 131.908.000.000 (sekitar 131 Miliar lebih) itu menggunakan APBN rupiah murni 2023/2024, dipercayakan pelaksanaan pekerjaannya kepada rekaman kontraktor PT.Nindya Karya, dengan konsultan supervisi PT.Krida Pratama Adhicipta KSO, Global Protex Sinergy dan Aria Jasa Reksatama, dengan masa waktu pelaksanaan selama 420 hari kalender dan masa waktu pemeliharaan selama 365 hari kalender, dimana khusus untuk jembatan Ai Bari IV sepanjang 240 meter yang membentang diatas Muara itu kedepan akan menjadi ikon sebagai satu-satunya Jembatan terpanjang di NTB,” papar Dian Sidharta.
Sedangkan, untuk program pembangunan lanjutan samota ini kedepan sambung Dian, saat ini kami bersama tim teknis sedang melakukan penyusunan dokumen kaitan dengan pembangunan lanjutan Samota, baik itu terkait dengan stabilitas tanah yang mungkin dalam analisisnya dilakukan untuk memilih apakah masih menggunakan trase lama atau yang baru nanti hasil kajian itu akan memberikan arahan yang jelas dan konkret mengenai penanganan lanjutannya, termasuk soal biaya konstruksi lebih layak atau tidak dengan kondisi lapangan, tukasnya.
“Seperti penanganan lanjutan daripada jembatan padak tui di penyaring itu bagaimana kajian dan analisis teknisnya nanti semuanya bisa tercover didalam dokumen perencanaan, sehingga ini bisa jadi bahan usulan ke depan bagi pembangunan lanjutannya,” pungkas Dian Sidharta.(Hermansyah)