“Jadi, guru BK bukan hanya menangani anak-anak yang bermasalah, tapi juga pencegahan pada anak-anak yang tidak memiliki masalah,” katanya pada pembukaan Rapat Kerja dan Workshop Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Jatim di Kota Madiun, Rabu.
Selain itu, Hartatik juga mengingatkan guru BK agar bisa menjadi sahabat bagi para siswa, sehingga keberadaan guru BK tidak ditakuti oleh siswa. Dengan demikian, siswa berani menceritakan hal-hal yang mengganjal dengan tujuan dapat mencegah masalah psikis remaja, seperti depresi akibat hubungan sesama teman, kekerasan seksual di sekolah, dan kenakalan remaja lainnya.
“Ciptakanlah suasana hubungan yang humanis antara guru BK dengan siswa,” katanya.
Tidak hanya dengan siswa, katanya, guru BK juga harus menjadi sahabat bagi guru-guru lain, sehingga tercipta suasana pembelajaran yang berkualitas di sekolah.