“Guru BK bisa memberi masukan kepada guru-guru lain terkait karakter siswa atau kelas, sehingga bisa digunakan untuk metode pembelajaran yang berkualitas bagus,” katanya, dikabarkan dari antara.
Pada abad ke-21 ini, menurut Hartatik, guru harus mau dan mampu beradaptasi dengan perubahan, dimana hampir semua hal kini berbasis teknologi informasi (TI).
“Maka, guru BK harus profesional, cerdas, penuh dengan gagasan-gagasan yang inovatif,” katanya mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi.
Raker dan workshop yang digelar tanggal 26-28 Oktober itu diikuti para pengurus MGBK Jatim dan kabupaten/kota serta anggota se-Jatim.(qq)