SUMBAWA,Harnasnews.com – Ditengah Covid-19 tiga kelompok tani di Desa Penyaring membuat Jalan Usaha Tani (JUT) baru secara swadaya. Keberadaan JUT tersebut sudah lama dinginkan bagi kelompok tani yang menanam jagung di wilayah kelompok tersebut.
Supardi selaku ketua kelompok tani jagung sampar berora mengatakan jika JUT di wilayah kelompoknya sudah lama ia dambakan.
“Sebenarnya hal ini sudah lama kami dambakan. Makanya untuk pembuatan JUT ini kami gotong royong secara swadaya untuk mengumpulkan uang dari anggota kelompok,”ungkapnya ( 9/8/2020).
Menurut Supardi ada tiga kelompok tani yang menginisiasi pembuatan JUT baru tersebut.
“Tiga kelompok tani tersebut yakni Sampar Berora, Lutuk Lanu, dan Bage Pamanto,”tandasnya.
Lanjutnya, untuk pengusulan pembangunan jalan usaha tani tersebut sebenarnya sudah pernah dikonsultasikan ke dinas pertanian. Namun, karena kondisi covid-19 dan adanya pemangkasan anggaran pihak dinas menyarankan agar segera dibangun saja dulu. Nanti jika ada anggaran insya allah kita akan usulkan.
“Kita juga pernah usulkan ke pak kadis pertanian untuk pembuatan jut tersebut. Dan pak kadis bilang jika mau swadaya silakan saja. Dan ini baik. Namun jika ada anggaran kita akan usulkan nanti,”terang Pardi sambil menirukan ucapan Kadis Pertanian Ir. Sirajuddin.
Sambung Pardi hingga saat ini jumlah anggaran yang sudah terkumpul sekitar Rp 5 juta untuk pembayaran alat berat.
“Alhamdulillah meski ditengah covid-19 kami bisa membuat JUT ini. Dan ini berkat dukungan semua anggota kelompok dilokasi tersebut,”singkatnya.
Hal senada juga dikatakan ketua kelompok tani Bage Pamanto Rajiman bahwa keinginan besar anggota kelompok tani di wilayah tersebut sudah lama. Karena jika sudah musim panen harga jagung dilokasi tersebut drastis turun.
“Hampir setiap tahun kita kalah harga. Jika dilokasi lain haarganya Rp 3100 maka dilokasi kami 2900. Karena lokasinya sulit untuk ditempuh oleh kendaraan roda empat ,”timpalnya.
Lanjut Ajir sapaan akrabnya semoga apa yang dilakukannya hari ini mendapat tanggapan positif dari pemerintah dan dinas terkait.
“Saya berharap pihak dinas turun kelokasi JUT tersebut. Karena apa yang kami lakukan ini semata untuk kemajuan petani di Desa Penyaring,”katanya.
Diketahui luas lahan untuk tanaman jagung ditiga kelompok tersebut sekitar 250 hektar. Sehingga kedepannya pemerintah harus mengusulkan angaran melalui APBD Sumbawa untuk kelanjutan pembangunan dan peningkatan JUT tersebut.(Hermansyah)