SUMBAWA, Harnasnews – Pemda Sumbawa melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Sumbawa dalam tahun 2024 ini telah menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk bidang pasar (Retribusi Pasar) sebesar Rp.5.968.056.000 (hampir mencapai Rp 6 Miliar), dan selama enam bulan terakhir ini baru dapat terealisasi Rp 1.305.192.000 (sekitar Rp 1,3 Miliar lebih) atas 21,82% dari target, ungkap Kepala DKUPP Sumbawa Tata Kostara S.Sos M.Si dalam keterangan Pers diruang kerjanya, Senin (08/07/2024).
Dijelaskan, memang pada tahun 2023 lalu untuk bidang pasar pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa sebesar ditargetkan PAD Sebesar Rp.5.073.780.000 hanya mampu dicapai realisasi penerimaannya sebesar Rp.2.609.413.000 ( 51,43% ) saja, kendati demikian target PAD dibidang Pasar tersebut untuk tahun 2024 ini semakin ditingkatkan menjadi sebesar Rp.5.968.056.000 (hampir mencapai Rp 6 Miliar).
“Oleh karena itu, DKUPP Sumbawa akan terus berupaya dan berusaha untuk memaksimalkan potensi 12 pasar yang ada didaerah ini yang dibebani target tahun 2024 untuk dapat merealisasikan pendapatan dari retribusi pasar masing-masing, yakni untuk Pasar Empang Rp. 369.356.000, Pasar Plampang Rp.401.168.000, Pasar Langam Rp. 323.516.000, Pasar Labangka Rp. 5.040.000, Pasar Seketeng Rp. 3.675.148.000, Pasar Brang Bara Rp. 17.640.000, Pasar Brang Biji Rp. 286.288.000, Pasar Lab. Sumbawa Rp. 202.316.000, Pasar Alas Barat Rp. 2.952.000, Pasar Alas Rp. 429.500, Pasar Pernang Rp. 6.000.000, dan Pasar Utan Rp. 249.132.000, dan dari hasil evaluasi sepanjang enam bulan terakhir (Januari – Juni 2024) berhasil terealisasi Rp 1,3 Miliar lebih),” papar Tata Kostara.
Menurutnya, untuk mencapai ini semua tentu perlu tindakan dan upaya yang Luar biasa, karena saat ini potensi yang ada di Pasar masih sangat banyak yang tidak di manfaatkan oleh masyrakat disebabkan minat masyarakat yang kurang, karena semakin kurangnya pembeli yang datang ke pasar, contoh di Pasar Seketeng Sumbawa lebih dari 30 kios yang ada di Lantai II kosong dan tidak ada pedagang yang berminat, belum lagi pelataran yang ada di lantai I seperti tempat penjualan daging 40an tempat tidak ada pedagang yang berdagang, ujarnya.
“Sepinya pedagang yang ada di Pasar bukan saja terjadi di pasar dalam kota saja tapi terjadi di semua pasar di Kabupaten Sumbawa, ini terjadi tentu bukan salah siapa-siapa, tetapi karena terjadinya pergeseran perilaku masyarakat yang sudah menggunakan media internet dll, sehingga persaingan antara pedagang Pasar dan Online serta pedagang antaran rumah menggunakan roda 4 dan roda 2 sangat terlihat, belum lagi pedagang modern atau toko-toko modern membawa pengaruh yang luar biasa terhadap berkurangnya peminat terhadap Pasar Rakyat, dan terlepas dari itu kita semua patut bersyukur karena apapun itu, yang walaupun PAD kita nantinya tidak tercapai tapi dilain sisi tentu akan ada peningkatan ekonomi masyarakat, dan kedepan kita perlu lakukan evaluasi bersama,” pungkas Tata Kostara.(Herman)