Dorong Peningkatan Konsumsi Ikan, KKP Serahkan Bantuan Sarana Budidaya  Dan  Ikan Segar  Di Jawa Barat 

“Ini satu-satunya cara untuk membuktikan negara kita tegas, negara kita berdaulat, dan kita tidak main-main memberantas pencurian ikan,” tambahnya.

Kepada para santri, Menteri Susi berpesan untuk selalu menjaga kehormatan diri. “Kehormatan diri itu apa? kepribadian, kejujuran, integritas, tidak bisa dibeli oleh uang, tidak tergiur oleh uang karena kita menghormati diri kita.”

Ia mencontohkan pada dirinya sendiri. Meskipun berasal dari Kampung Pangandaran bahkan tidak menamatkan bangku SMA, ia berhasil sampai pada tahap ini dengan memegang teguh prinsip tersebut.

“Hidup saya diberi oleh Tuhan hal-hal yang luar biasa, keajaiban-keajaiban, (bisa) jadi menteri. Saya harus hormati. Kehormatan yang diberikan Tuhan ini harus saya junjung tinggi. Dengan apa? Dengan integritas, komitmen, dan kesungguhan kerja. Saya buktikan ternyata kalau kita benar-benar mau komitmen dan lurus, Indonesia ini bisa jadi negara apa saja. Nyatanya dalam 4,5 tahun ini kita bisa jadi negara eksportir tuna terbesar di dunia yang tadinya di Asia Tenggara saja tidak diperhitungkan. Selalu yang punya nama Thailand, Vietnam, dan Filipina,” terangnya.

Ia juga meminta santri untuk bersyukur dan menikmati proses belajar di Ponpes. Menurutnya, dirinya juga tidak akan utuh seperti saat ini jika ia tak pernah menjalani kehidupan di Ponpes.

“Saya jalan ke mana, saja ingin melakukan apa saja, saya selalu ingat border line (batasan yang diajarkan di sekolah agama). Ini titik yang tidak boleh saya lewati. Kenal agama, tauhidnya, akidahnya. Jadi walaupun kemana-mana tidak pernah kesasar, tetap kembali pulang,” cetusnya.

“Adik-adik semua harus bangga dan bahagia bersekolah di pesantren. Banyak persoalan hidup yang kadang-kadang antara yang benar dan yang batil itu garis tipis sekali,” ia melanjutkan.

Menteri Susi mengatakan, bagi para santri yang ingin bersekolah tinggi di bidang perikanan, kesempatan menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Perikanan (STP) atau Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) terbuka lebar. Para santri yang merupakan anak pelaku utama usaha perikanan baik nelayan maupun pembudidaya dapat bersekolah dengan beasiswa. Hal ini karena KKP tak hanya fokus membangun infrastruktur tetapi juga membangun sumber daya manusia.

Terakhir, Menteri Susi berpesan agar semua santri menjadi anak bangsa yang cerdas, tangkas, dan berintegritas. “Yang terakhir (integritas) ini yang paling penting karena integritas ini yang akan menentukan harga saudara-saudara di kehidupan yang sesungguhnya. Jika saudara menjunjung tinggi integritas, negara akan membutuhkan saudara di tempat yang terbaik,” tandasnya.

Adapun Ketua Yayasan Al Quran Otong Nur Muhammad menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan KKP. Ia juga mengapresiasi Menteri Susi atas berbagai program dan kebijakan yang dinilai telah mampu menggerakkan sektor kelautan dan perikanan ke arah yang lebih baik.

“Kami sangat mengapresiasi sekali Bu Menteri. Teruskan dan gaspool, jangan sampai berhenti di sini. Kami masih menunggu gebrakan-gebrakan dan kemajuan lainnya,” tuturnya.

Selain itu dia berharap, silaturahmi KKP dengan masyarakat Ponpes ini dapat memperkuat sinergi untuk menuju Indonesia yang lebih maju.

“Mudah-mudahan melalui sinergitas antara pondok pesantren dan pemerintah, kita dapat membangun bangsa lebih maju, dengan lebih komplit, lebih mengena, sehingga Indonesia maju dapat bersama-sama kita wujudkan,” tutupnya.(Red/Ed)

Leave A Reply

Your email address will not be published.