Dosen Poltekip Beri Tips Warga Binaan Pasca Bebas

Dalam paparannya, Umar menyatakan bahwa Indonesia darurat narkoba. Fakta saat ini, bisnis narkoba cukup menggiurkan banyak pihak karena menghasilkan uang yang sangat besar. Dalam peredarannya, narkoba masuk melalui jalur laut dan sungai.

Bahkan masih ditemukan peredaran dan pengendalian narkoba dari dalam Lapas. Yang membuat miris, peredaran narkoba sudah merambah hingga ke desa-desa, dan siswa SD sudah menjadi sasaran.

Peredaran narkoba kian parah karena masih rendahnya niat para penyalahguna untuk pulih, yang membuat tingginya angka coba pakai dan teratur pakai. Belum lagi modus operandi peredaran narkoba yang terus berkembang.

Bukan hanya narkoba jenis ganja, shabu dan putaw yang selama ini dikenal berbahaya. Umar menyebutkan, ada bahan berbahaya lainnya berupa bahan/obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang dapat menyebabkan kecanduan, dan berakibat fatal bila berlebihan.

“Bahan berbahaya itu sebenarnya berada di sekitar kita, seperti jamur dari kotoran binatang, buah kecubung, getah pepaya, lem/aibon, inhalant, thinner, termasuk kopi (cafein),” beber dosen yang juga penulis puluhan buku dan ribuan artikel ini.

Diakuinya, sudah banyak pengguna dan pengedar narkoba berakhir di rumah sakit, penjara bahkan kematian. Dengan mengonsumsi narkoba sangat berbahaya dari sisi kesehatan karena merusak kulit, jantung, otak, dan pencernaan.

“Hanya ada tiga tempat bagi para penyalahgunaan narkoba, adalah rumah sakit jiwa, penjara dan kuburan. Mari jauhi dan perangi, jangan sampai terjerumus,” pungkasnya. (HR)

Leave A Reply

Your email address will not be published.