DPR: Dana Desa Konsisten Membangun Indonesia dari Pinggiran
“Kita bisa melihat apa yang telah desa lakukan pada masa pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu, di mana bansos-bansos turun dengan cepat dan tepat sasaran melalui dana desa,” katanya, dalam pernyataan yang diterima di Semarang, Kamis.
Hal tersebut disampaikan sosok yang akrab disapa Cak Imin itu saat menjadi pembicara kunci seminar bertajuk “Advokasi Kebijakan Pembangunan Desa Dan Perdesaan Dalam Kerangka Undang-Undang Desa,” di Ujung Semi, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis.
Terbukti, kata dia, dana desa menjadi bantalan ekonomi yang kuat di tengah krisis yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, dan tentunya tidak lepas dari pengelolaan dan penyaluran yang baik dari seluruh kepala desa se-Indonesia.
Menurut dia, sejak pertama kali diluncurkan program dana desa menjadi salah satu tonggak kemandirian dari pembangunan masyarakat dan tidak lagi menganggap desa sebagai daerah pinggiran, tetapi menjadikan desa sebagai beranda depan pembangunan.
Ia menambahkan bahwa pembangunan akan sukses jika dana desa dapat tersalurkan pada tingkat yang paling ujung dari pembangunan yaitu di desa, dan semakin banyak dana desa yang dikucurkan maka kemakmuran akan semakin terwujud.
Dalam seminar yang di hadiri sejumlah pemangku kepentingan desa yang terdiri atas kepala desa dan pendamping lokal desa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pendamping Lokal Desa se-Jawa Tengah, Cak Imin sempat bertanya kesanggupan kepala desa.
“Jika nanti dana desa menjadi Rp5 miliar itu masih enteng, tetapi jika Rp10 miliar. Tentu hal ini membutuhkan kecerdasan dari pada kepala desa untuk mengelolanya,” ujar Cak Imin.