
SUMBAWA,Harnasnews.com – Oner Cafe Shop Roakawa Erdi Jaya menggelar diskusi dengan tajuk”Parpol di Zona Abu – Abu, Antara Koalisi atau Oposisi”.
Hadir dalam diskusi tersebut yakni ketua Komisi I DPRD Sumbawa Syaifullah (Partai Pendukung Pemerintah dan Ketua Fraksi Gerindra Muhammad Faisal.( Partai diluar pemerintah). Sedangkan pemandu acara dalam diskusi tersebut yakni iqbal sanggo.
Muhammad Faisal ketua fraksi Gerindra DPRD Sumbawa mengatakan bahwa
diskusi ini untuk kemajuan daerah kita bersama.
“Kita di DPRD harus menjalankan tiga fungsi yang sudah diamanatkan oleh Undang – Undang,”ungkapnya.
Menurutnya, pemerintahan Mo- Novi saat ini sudah menyusun RPJMD untuk masa waktu 2021-2026.
” Dari seluruh rencana program saya melihat ada masa periode pilkada 2024. Didalam RPJMD itu ada masa tantangan,”tukas Anggota DPRD dua periode ini.
Lanjutnya, dalam kepemimpinan Mo- Novi ini dibutuhkan kritikan yang konstruktif.
” Tantanagan yang dihadapi oleh pemrintah kedepan itu banyak. Misalnya pemerintahan Husni- Mo yang hingga saat ini belum menyelesaikan janjinya lima tahun lalu. Sebagai contoh misalnya pembangunna RSUD itu Rp 300 milyar. Dari anggaran Rp 300 itu baru 30 persen saja dilaksanakan,”timpalnya.
Tambah Faisal, ini perlu ada Konektifitas yang dilakukan oleh pemerintah.
“Apalagi saat ini APBD kita terjadi revocosing tahun 2020. Oleh karenanya Fraksi gerindra akan selalu menyorot kinerja pemerintah,”imbuhnya.
Sementara Syaifullah dari partai oposisi pemerintah PKS mengatakan bahwa oposisi dan koalisi ini bukan hal yang tabuh dalam sistem politik indonesia. Oposisi dan koalisi itu adalah sebuah keniscayaan.
” Ada tiga arenanya yaitu koalisi memenangkan presiden, koalisi pemerintahan bergabung dengan semua partai yang ada di DPRD. Dan Koalisi tentang pembuatan perda. PKS akan mengamankan kebijakan yang dibuat oleh Mo- Novi,”singkatnya.