Dua Bulan Kepemimpinan Mo – Novi, Roa Kawa Gelar Diskusi

Nasional

Sementara bos gaung NTB Ridha Rahzen mengatakan bahwa ini diskusinya menarik.

” Ada yang mengontrol dan ada yang mendukung. Program baru disesuaikan. Program yang dijanjikan itu tidak bisa akan dicapai. Seluruh program mo – novi tidak akan direalisasikan,”ujar Ridha

Oner Roa Kawa dalam pamdangan politiknya mengatakan bahwa parpol saat ini semuanya ada dizona abu – abu.

“visi- misi itu harus diterjemahkan oleh RPJMD. Visi misi diabaikan. 10 program itu harga mati. Pertanyaannya Akah bisa diterjemahkan oleh Mo – Novi.

“Kalau saya melihat dua bulan pemerintahan ini PR besarnya adalah persoalan Pansus dan masalah Pasar Seketeng dan inipun di inisiasi oleh LSM dan Pers,”singkat Erdi Jaya.

Sementara dari ITK Abdul Haji mengatakan bahwa posisi abu- abu saat ini ada bergaining politik.

“Parpol bisa saja berkompromi lebih kepada itu. Pansus lebih kepada membangun bergaining. Seharusnya parpol pendukung pemerintah saat ini bisa menekan hal tersebut,”tukasnya.

Sambungnya ini adalah kelemahan pemerintahan sebelumnya. Jadi Bergaining politik serta Kompromi dalam hal ini saya melihatnya akan ada.

” Pemerintahan tidak maksimal. Nasi sudah menjadi bibur. Dan beban yang diberikan kepada pemerintah yang baru. Dan Partai pemerintah harus mampu menerjemahkan. Perlu ada persepsi yang sama untuk membangun sumbawa,”harap Aji.

Direktur FA Law Febrian Anindita,SH mengatakan bahwa proses politik itu sangat dinamis.

” Demokrasi di sumbawa ini hidup. Dan juga ini Warning bagi pemerintah. Karena Momentumnya sudah pas,”ujarnya.

Menurut Febrian, Pembentukan pansus untuk membuka ruang kompromi dan memungkinkan hadirnya oposisi,”tutupnya.(Herman).

Leave A Reply

Your email address will not be published.