JAKARTA, Harnasnews – Jelang pelaksanaan pemilihan legislatif fan pilpres 2024 yang akan digelar pada 14 Februari mendatang, ETOS Indonesia Institute merilis hasil survei terkait partai politik yang diprediksi lolos Parliamentary Threshold (PT).
Berbeda dari lembaga survei lain yang lebih menyoroti hasil survei presiden, ETOS justru memberikan fokus pada elektabilitas partai politik peserta pemilihan legislatif.
Direktur Riset ETOS Indonesia Institute, Pascal Wilhard, memaparkan hasil survei yang melibatkan hampir 2.000 responden. Survei ini dilakukan pada periode 26 Januari 2024 – 3 Februari 2024, dengan margin error 2,37%, dan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei tersebut menunjukkan presentase partai yang diprediksi lolos PT sebagai berikut:
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan 15,3%, disusul Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 14,1%, dan Partai Gerindra dengan 13,6%. Kemudian, Partai NasDem 11,7%, Partai Golkar 10,6%, Partai Demokrat 9,4%, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 8,5%, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 7,2%, Partai Amanat Nasional (PAN) 5,1%.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah, menyampaikan bahwa faktor Pilpres mendominasi partai-partai pengusung maupun pendukungnya. Caleg-caleg dari parpol pengusung dan pendukung Capres – Cawapres juga fokus pada Pilegnya.
PDIP, PKS, dan Partai Gerindra menempati peringkat tertinggi di 3 besar, sedangkan Partai NasDem dan Partai Golkar masuk dalam 5 besar. Meskipun Partai Golkar diprediksi mengalami penurunan kursi di parlemen pusat, Demokrat dan PKB berada di posisi ke-6 dan ke-7.
Faktor Pilpres juga berpengaruh pada suara partai. Partai PPP mengalami kenaikan yang normatif, sedangkan PAN menunjukkan posisi stagnan dan memprihatinkan.
Partai-partai baru dianggap memiliki beban yang berat menuju Senayan karena partai besar lebih dominan dalam peran mereka di Pilpres.
“Semoga ini juga menjadi acuan bagi para caleg parpol yang bertarung menuju Senayan di 2024 dan pastinya akan berperan penting dalam mengawasi semua kebijakan pemimpin baru, yaitu Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029,” pungkasnya.