Entas Pengganguran,Dindik Jatim Fasilitasi Dengan Kartu Pra Kerja
SURABAYA,Harnasnews.com – Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur telah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di jawa timur. Salah satunya dengan meningkatkan kompetensi pendidikan vokasi agar lulusan SMA/SMK siap kerja.
Hal ini disampaikan Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi dalam Rapat Koordinasi Pendidikan dan Pembinaan Di Lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro-Tuban. Selasa (04/02/2020) Diaula SMA Negeri 1 Tuban.
Jumlah lembaga 208 yaitu meliputi SMK Swasta 108,SMA Swasta 82,PKLK 18,29 SMKN,79 SMA Negeri,SLB Negeri 9,SLB Swasta 9.
Sedangkan,Jumlah guru lebih banyak GTT daripada ASN dengan perbandingan 60% Sukuan : 40% ASN. diharapkan dari tahun ke tahun harus ada kemajuan serta disesuaikan dengan APBD dan diharapkan bisa Untuk mengembangkan kompetensi.
Ini menjadi kunjungan pertama Wahid dituban semenjak menjabat sebagai Kepala Dindik Jatim.
Beliau juga mengatakan pemerintah Provinsi jatim memiliki lima program prioritas untuk lima tahun kedepan, Pengembangan sumber daya manusia.ibu gubernur Khofifah Indarparawansa menempatkan sektor pendidikan menjadi ranking pertama dijawa timur.
Kesejahteraan para guru tenaga pendidikan,karena pendidikan bisa mengentas kemiskinan dan diharapkan jawa timur menjadi pilot project dalam bidang pendidikan.
Wahid mengungkapkan dalam pendidikan vokasi saat ini perlu penyesuaian kurikulum SMK dengan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri). Hal ini untuk melihat link and match antara SMK, DUDI dan potensi lokal di wilayah nya.
Masing-masing sekolah bisa mengevaluasi diri kalau ternyata kompetensi di SMK telah overload. Sehingga sudah waktunya membuka kompetensi baru yang dibutuhkan DUDI. Ujar Pria kelahiran Lamongan 27 Januari 1963.
“Intinya ada pemetaan sejak kelas 10 mana lulusan yang masuk perguruan tinggi dan mana yang akan bekerja. Karena lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi juga cukup banyak. Jadi harus ada lompatan inovasi kepada para kepala sekolah,”urainya usai rapat koordinasi di SMA Negeri 1 Tuban, Selasa (04/2/2020).
Selain melihat potensi wilayah lokal, dikatakan Wahid, sekolah juga perlu melihat potensi wilayah lain. Pasalnya potensi di wilayah lain bisa jadi peluang bagi lulusan SMK jika wilayah lain tidak bisa mencukupi kebutuhan.
“Kepala sekolah SMK/SMA juga harus mencatat jejak lulusannya agar bisa diketahui menganggur atau tidak,”lanjutnya Kepala sekolah SMK diharapkan memiliki jaringan didunia usaha dan industri .
Upaya untuk mencatat jejak lulusan ini,dikatakan mantan Asisten dua sekda Prov Jatim ini untuk melihat banyaknya lulusan SMK yang telah bekerja.
Peran Dindik jatim dalam rangka mengeluarkan kartu Pra Kerja yang meliputi pelatihan bagi yang belum memiliki keterampilan sampai magang,lulus sekolah (SMA,SMK,PT) tapi belum bekerja,kena PHK,pencari kerja.dindik jatim akan memberikan fasilitas tempat pelatihan: BLK Disnaker,BLK Swasta,SMK/PT,UPT Disdik.
Sementara itu, wakil ketua Komisi E DPRD Jatim Artono mereka bekerja untuk mencerdaskan anak cucu kita. Tapi tunjangan mereka sangat kecil.
Ini harapan saya bisa akomodir untuk mendapatkan gaji yang bagus. Padahal kalau mereka mau melakukan mogok, Pendidikan kita akan lumpuh. Orang orang yg kerja ikhlas ini perlu dibantu.
Kita minta kepada gubernur untuk memikirkan GTT/PTT baik swasta ataupun negeri.
Harapan saya GTT/PTT harus di pegawai negeri kan. Itu menurut saya. Mereka tenaga kerja yang mencerdaskan anak bangsa kita. Harus diperjuangkan.
Kita sudah perjuangkan Dan ada respon dari pusat. Ada syarat ujiannya ini. Padahal mereka sudah mengabdi puluhan tahun. Apalagi kerjanya jelas untuk mengajar.
Kita mengusulkan itu kita akan dpr ri ke komisi yg terkait. Kita sering komunikasi dengn mereka.
Otomatis GTT ini diangkat ketika asn banyak yang berkurang di tahun 2020. Ini sudah ada lampu hijau.tutur Artono. [PUL]