JAKARTA, Harnasnrws – Hadirnya era digital memberi kontribusi yang besar bagi kelangsungan demokrasi di Indonesia. Fenomena komunikasi politik yang tak terbatas pada ruang fisik ini menjadi tantangan tersendiri bagi setiap aktor politik untuk bisa melakukan inovasi dalam dunia politik di Indonesia.
Demikian mengemuka dalam webinar Pendidikan Politik Beradaptasi dengan Teknologi Digital bertajuk, Jelang Pemilu 2024: Pola Komunikasi Politik di Era Digital, yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (9/6).
Webinar via zoom yang diselenggarakan Sekolah Politik dan Komunikasi Indonesia bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) yang diikuti 100 pemuda dan mahasiswa dari seluruh Indonesia itu menghadirkan Ketua Komisi 1 DPR, Meutya Hafid sebagai keynote speaker, Guru Besar Ilmu Komunikasi, Prof Widodo Muktiyo dan Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio sebagai narasumber.
Menurut Meutya Hafid, era digital yang ditandai dengan berkembang pesatnya internet telah melahirkan “ruang publik baru” yang dikenal dengan sebutan ruang digital. “Dalam arti politik, ruang publik merupakan salah satu bentuk representasi politik,” ujarnya.
Politisi perempuan Partai Golkar itu mengungkapkan perkembangan dunia digital yang terus mengalami perkembangan saat ini, politisi harus mampu berkomunikasi politik yang efektif namun tetap mempertahankan nilai serta kebenaran yang pada akhirnya dapat mencerdaskan bangsa.
Di tempat yang sama, Guru Besar Ilmu Komunikasi, Prof Widodo Muktiyo mengatakan meski media bagian pendidikan politik dari sebuah proses transfer of values untuk mempengaruhi menggerakkan keterlibatan audiens terhadap kepentingan dan kekuasaan politik, publik kata Widodo juga dituntut untuk terlibat atau berpartisipasi aktif dalam menerima segala informasi dari media.