Adapun unsur-unsur yang dinilai dalam asesmen KPKU itu mengadopsi dan mengadaptasi Boldridge Exellence Framework versi tahun 2019-2020. Asesmen itu dinilai berdasarkan proses berbasis ADLI (Approach, Deployment, Learning, Intergration). Kemudian juga dinilai dengan berbasis LeTCI (Level, Trend, Comparison, Integration).

Untuk itu, ia pun bakal menggandeng berbagai BUMN yang telah kuat dari sisi organisasi untuk membantu mengembangkan BUMN yang lebih lemah.

“Kolaborasi antara BUMN itu seperti kita akan undang BUMN lain yang kesulitan melakukan pembinaan pengembangan SDM-nya karena masalah anggaran, maka akan kita ikutkan di BUMN lain,” kata Faisal.

“Sehingga seluruh BUMN ini bertumbuh berkembang, pelatihannya kan banyak, pelatihan melakukan pengukuran, melakukan interpretasi dalam kriteria, dan lain sebagainya,” tambahnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Indonesia Power Ahsin Sidqi mengatakan pihaknya berkomitmen menularkan yang telah didapat tersebut dengan para BUMN lainnya. Pasalnya hal tersebut, kata dia, merupakan komitmen PT Indonesia Power dalam mendukung kemajuan BUMN.

Adapun menurutnya salah satu kunci berkembangnya suatu perusahaan adalah inovasi. Selain itu, menurutnya transformasi menuju digitalisasi di era 4.0 ini menjadi unsur penting dalam menjalankan suatu bisnis.

“Di Indonesia Power tidak ada proses bisnis yang tidak meliputi digitalisasi, dan ini terus kita kembangkan dengan melakukan inovasi,” kata Ahsin.

Berikut daftar pengurus inti FEB Periode 2021-2024:

Ketua Umum : Faisal Yusra
Wakil Ketua : Sutrisno
Sekretaris : Firmanto Purdhy
Bendahara : Fonny Yulina. (qq)