FSB Ajak Partisipasi Masyarakat Gali Potensi Budaya Bekasi Yang Berkarakter
KOTA BEKASI, Harnasnews – Sebagai kota metropolitan, Bekasi dinilai belum memiliki ciri khusus terkait dengan bentuk gedung serta corak pagar milik pemerintah daerah.
Bahkan warna cat pada gedung maupun aset milik pemerintah Kota Bekasi satu sama lain tidak ada ‘benang merah’ atau ciri khas yang menyatukan.
Sehingga karakter kota atau branding dari Kota Bekasi tidak muncul sama sekali. Akibatnya daerah penyangga Jakarta ini tumbuh sebagai kota tanpa identitas budaya.
Namun demikian, ada fenomena menarik terkait dengan kultur masyarakat Bekasi, Dimana Bekasi itu Betawi tapi bukan Jakarta dan Jawa Barat tapi bukan Sunda.
Oleh kaena itu, guna menggali potensi budaya lokal, sejumlah seniman Kota Bekasi yang diinisiasi oleh Forum Seniman Bekasi (FSB) telah melakukan riset sejarah dan budaya, kemudian melakukan riset bentuk dan penerapan serta riset material.
“Dalam riset tersebut kami memang menghabiskan dana dan waktu cukup besar karena 3 tahun lebih untuk dapat membuat membuat prototype,” ujar aktivis seniman Kota Bekasi, Yeksa Sarkeh Chandra seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Harnasnews, Senin (27/5/2024).
Sarkeh mengaku bahwa pihaknya telah membuat pilot project terkait dengan wacana penyeragaman bentuk bangunan dan warna gedung milik aset Pemkot Bekasi yang mengelaborasi budaya betawi dan Sunda.
FSB juga membuka ruang diskusi gagasan atas pilot project tersebut. Oleh karena itu pihaknya membutuhkan dukungan dari masyarakat tentang pentingnya identitas Kota Bekasi serta pembangunan karakternya berdasarkan kebudayaan.
Selain itu, dia juga mengundang masyarakat untuk berpartisipasi dalam menyuarakan tentang pentingnya identitas Kota Bekasi melalui WA maupun media sosial.
“Kami berkeyakinan, dengan disuarakan bersama maka akan mendapat perhatian dari para pemegang kebijakan. Sehingga impian Kota Bekasi menjadi kota hunian yang aman tentram dan berbudaya dapat kita raih bersama,” pungkasnya. (Pri)