“Banyak nasihat-nasihat yang sifatnya untuk kemasyarakatan yang luar biasa. Bagaimana harus saling menghargai, bagaimana menghormati, suka tolong-menolong dan menjaga toleransi,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Hal itu disampaikan Ganjar usai mengunjungi kediaman kiai sepuh dari Kesultanan Keraton Surosowan Banten, Abuya KH Tubagus Ahmad Syadzili Wasi di Jalan Raya Banten, Kasemen, Kota Serang, Banten, Minggu.
Menurut dia, sudah sepatutnya nilai-nilai tersebut diterima dan diterapkan oleh generasi muda bangsa. Oleh sebab itu, ada banyak pelajaran yang bisa didapatkan dari kesultanan Banten.
“Kalau yang muda-muda ini mendapatkan petuah dari orang tua agar semuanya inget. Ditunjukkan oleh banyak tokoh dari Banten, kalau mau belajar toleransi, ya di sini,” ungkapnya.
Ganjar yang mengenakan baju koko putih lengkap dengan kopiah hitam langsung dijamu hangat oleh Abuya KH Tubagus Ahmad. Selain itu, sejumlah kiai sepuh dari Banten yang menyambut Ganjar, diantaranya KH Muhidin Arif, KH Safrudin Isro, KH Hidayatullah, KH Fathulloh, KH Yamleh, KH Mahmudi Al Mubarok, KH Rowadi, KH Arasy Hasbullah, KH Aan Burhanudin, hingga KH Oman Abdul Rohman.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar diberikan kopiah dan sorban batik kesultanan dari ulama kesultanan Banten. Perwakilan Kesultanan Keraton Surosowan Banten Abuya KH Tubagus Muhammad Hassan Fuad pun menyambut hangat Ganjar Pranowo.