
Gempur Minta Pelaku Pembunuhan Sadis Dihukum Berat
SUMBAWA,Harnasnews.com – Kasus pembunuhan terhadap Khilifatul Jannah (Olive) oleh tersangka AP (18) dan rekannya LH (17) Jum’at (13/09) lalu menuai reaksi sejumlah kalangan.
Hamzah, Ketua LSM Gempur kepada para wartawan di Kantor Kejari Sumbawa, Senin siang (16/09), menyatakan, kasus pembunuhan disertai pembakaran terhadap korban Olive yang dilakukan oleh tersangka AP dibantu temannya LH itu, sungguh suatu perbuatan diluar nalar.
“Perbuatan pelaku itu sungguh sangat sadis dan tak berprikemanusiaan,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya meminta kepada penyidik Kepolisian, Kejaksaan maupun Pengadilan, agar dapat segera menuntaskan penanganan kasus yang mendapatkan perhatian publik tersebut, dengan menerapkan pasal pidana berlapis hingga pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya.
“Kami tidak ingin hal serupa terjadi serta menjadi preseden buruk dikemudian hari,” tukasnya.
Hamzah yakin, aparat penegak hukum akan bertindak profesional dan proporsional dalam proses hukum terhadap pelaku kejahatan yang masuk dalam kejahatan luar biasa itu. Karena itu perlu penerapan pasal berlapis untuk menjerat tersangka, baik itu pasal pembunuhan berencana, pembakaran dan penganiayaan.
“Apalagi pelaku AP juga terlibat dalam kasus tindak pidana lainnya, sehingga dapat menjerat pelaku mendapatkan hukuman berat, karena itu penanganan kasus ini harus segera dituntaskan sesuai aturan hukum yang berlaku. Kami salut atas kinerja aparat Kepolisian dalam waktu kurang dari empat jam pelaku pembunuhannya berhasil ditangkap,” pungkas Hamzah Gempur.
Sebelumnya, Kepolisian Resor Sumbawa, menetapkan dua remaja berinisial AP (18) dan LH (17), sebagai tersangka pembunuhan Olive.
Kasat Reskrim Polres Sumbawa Iptu Faisal Afrihadi mengatakan, kedua remaja ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Olive berdasarkan bukti-bukti hasil penyelidikan.
“Jadi untuk tersangka pertama (AP), dijerat dengan Pasal 340, Pasal 338, dan Pasal 365 KUHP. Untuk tersangka kedua (LH), Pasal 338 KUHP juncto Pasal 56 KUHP,” kata Faisal.
Dijelaskan bahwa Pasal 340 KUHP yang disangkakan kepada AP ini berkaitan dengan aksi pembunuhan berencana yang disengaja. Ancamanya adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya 20 tahun.
Kemudian terkait Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, yang diterapkan penyidik untuk kedua tersangka terancam pidana hukuman paling lama 15 tahun penjara.
Sedangkan untuk Pasal 365 KUHP tambahan yang disangkakan kepada AP ini mengatur tentang pencurian. Karena usai mengeksekusi nyawa korban, AP merampas dan menjual barang berharganya, seperti handphone merek Vivo dan earphone.
“Jadi pasal 365-nya itu berkaitan dengan merampas barang korban dan dijual setelah melakukan pembunuhan terjadi,” ujarnya.
Selanjutnya untuk Pasal 65 KUHP yang diterapkan dalam sangkaan pidana terhadap LH tersebut berkaitan dengan peran dia yang telah membantu AP melakukan tindak pidana pembunuhan.
Lebih lanjut, Faisal mengatakan bahwa penanganan kasusnya masih dalam proses pemeriksaan. Keduanya saat ini telah diamankan di Mapolres Sumbawa dengan penanganan splitsing (pemecahan berkas perkara).
“Jadi penanganannya splitsing, yang untuk anaknya (LH) dibedakan penanganannya,” kata Faisal.
Rencananya, untuk penahanan LH yang diketahui masih berstatus pelajar SMA dibawah umur, akan dititipkan ke Kota Mataram. Namun hal tersebut dikatakan masih dalam pertimbangan penyidik.
“Karena kami di sini tidak ada penahanan untuk anak, nantinya kami pertimbangkan apakah akan dititipkan di Mataram. Jadi untuk keamanannya, sementara ini yang bersangkutan (LH) kita amankan di kantor,” ucapnya.
Terungkapnya kasus ini berawal dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) Polres Sumbawa di lokasi penemuan jasad Olive. Jasad Olive ditemukan kali pertamanya oleh warga di lahan kosong wilayah Kelapis, Kelurahan Brangbiji, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, pada Jumat (13/9) siang, sekitar pukul 11.30 Wita.
Setelah jasadnya berhasil teridentifikasi, Tim Satreskrim Polres Sumbawa melaksanakan serangkaian penyelidikan. Kurang dari 24 jam, Satreskrim Polres Sumbawa berhasil mengidentifikasi dan mengamankan dua orang remaja yang diduga sebagai pelaku.
Kedua pelaku yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka berinisial AP dan LH, diamankan petugas pada Jumat (13/9) siang, sekitar pukul 14.30 Wita.
Dari hasil pemeriksaannya, AP adalah kekasih korban. Dengan motif cemburu karena mengetahui korban selingkuh, AP pada awalnya mengajak korban bertemu dan sempat melakukan hubungan badan di sebuah rumah kosong.
Setelah berhubungan badan, AP pada keterangannya terlibat pertengkaran dengan korban. Karena emosi, AP kemudian mencekik leher korban hingga tewas di tempat.
Tersangka AP yang panik kemudian menghubungi LH dan meminta bantuannya untuk menghilangkan jenazah korban. Sebagai seorang rekan, LH kemudian mencari bahan bakar bensin dan sebuah karung untuk membawa jenazah korban. Dengan menggunakan kendaraan roda dua milik LH, keduanya berboncengan membawa jenazah korban dalam karung ke TKP dan membakarnya dengan bensin.(Herman)