Gibran Minta Anak Buah Layani Warga Secara Optimal

Namun demikian, respons dari petugas pelayanan dianggapnya tidak memberikan solusi atas keluhan tersebut.

Ia menilai seharusnya petugas pelayanan tidak terpatok pada jam kerja. Apalagi jika surat tersebut segera dibutuhkan oleh warga terkait.
“Itu kan masalahnya dia tidak bisa ngurus pas jam kerja. Ya wis to (ya sudah, red.) tinggal minta HP (nomor ponsel, red.). Mas minta HP-nya, coba misalnya digosend-kan atau ayo ketemu di luar jam kerja. Kan memang yang namanya pelayanan publik harus ada ‘extra effort’ (berusaha lebih optimal, red.),” katanya.
Ia mengakui bahwa memang repot menjadi petugas pelayanan. Namun demikian hal itu harus dilakukan untuk memberikan kenyamanan masyarakat dalam mengurus administrasi.
“Intinya warga jangan dipersulit dan kami tidak ingin yang bertele-tele. Kami mempermudah masyarakat,” katanya, dilansir dari antara.
Sebelumnya, melalui akun Twitter pribadinya Gibran terkesan marah dengan salah satu petugas pelayanan.
Amarah Gibran muncul berawal dari keluhan warga Solo ditujukan pada akun resmi Pemkot Solo @PEMKOT_SOLO. Pemilik akun @Msidiqprasetyo tersebut menuliskan “Pripun ngih mas .. ngurus surat2 kangge pegawai karyawan … sabtu minggu libur jumat tutup jam 11 … bingung niki nguruse kapan malih .. senin sampe jumat tasih nyambut gawe .. wancine jumat rodo longgar malah tutup .. @gibran_tweet @PEMKOT_SOLO. (Bagaimana ya mas.. membuat surat-surat untuk karyawan, Sabtu-Minggu libur, Jumat tutup pukul 11. Bingung ini membuatnya kapan lagi, Senin-Jumat masih kerja, waktu Jumat sedikit longgar malah tutup).
Cuitan tersebut ditanggapi oleh admin @PEMKOT_SOLO tentang peraturan jam pelayanan untuk warga beserta pasal-pasal di dalamnya. Melihat balasan tersebut, Gibran langsung memberikan tanggapan.
“‘Aku ra seneng coromu jawab keluhan warga. Ra solutif blas. Wes tak urus dewe wae (Saya tidak suka caramu menjawab keluhan warga. Tidak solutif sama sekali. Saya urus sendiri saja)’,” tulisnya. (qq)
Leave A Reply

Your email address will not be published.