SUMBAWA,Harnasnews – Setelah beberapa pekan stock pasokan minyak goreng terjadi kekosongan dan kelangkaan di pasaran, membuat warga masyarakat Sumbawa terutama emak-emak mengeluhkan soal kelangkaan minyak goreng tersebut, kalaupun ada beredar di pasaran dengan harga diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) jumlahnya terbatas dan habis ludes terjual, bahkan ketika Pemda Sumbawa melalui leading sektor terkait Diskoperindag melakukan operasi pasar dalam waktu satu jam enam titik lokasi Kecamatan, minyak goreng yang dibandrol dengan harga satu sesuai dengan ketentuan pemerintah Rp 14.000/liter habis ludes terjual dalam waktu satu jam.
Kendati demikian Pemda Sumbawa terus berupaya dan berusaha agar ketersediaan minyak goreng dipasaran tetap ada, dengan terus melakukan koordinasi dengan pihak Pemrov NTB maupun sejumlah distributor utama minyak goreng yang ada didaerah ini ungkap Kepala Diskoperindag dan UKM Sumbawa Ricki Trisnadi SE M.Si dalam keterangan Pernya kepada awak media diruang kerjanya Senin siang (21/02), disamping kegiatan pemantauan dari tim teknis Diskoperindag Sumbawa terus dilakukan secara rutin dan berkesinambungan disejumlah tempat, baik itu di pasar, ritel modern maupun disejumlah kios ataupun pengecer, tukasnya.
Menurutnya, dari hasil koordinasi yang dilakukan dengan sebuah distributor minyak goreng Sania yang ada di Labuan Sumbawa, Alhamdulillah mereka memberikan informasi ada ketersediaan stock pasokan minyak goreng dan telah menyatakan siap untuk membantu program operasi pasar yang dilaksanakan oleh Pemda Sumbawa dengan harga satu HET Rp 14.000/liter, lebih kurang ada 1.000 liter yang akan dipasarkan untuk dua wilayah Kecamatan pekan depan, dan sebagiannya lagi diperuntukkan bagi sejumlah ritel ataupun pengecer lainnya didaerah ini, dan walau jumlah stock pasokan yang terbatas paling tidak untuk sementara akan dapat membantu kebutuhan masyarakat, ujarnya.(Her)