JAKARTA, Harnasnews.com – Setahun sudah posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta kosong sejak ditinggalkan Sandiaga Uno. Berdasarkan kesepatakan partai pengusung yakni Gerindra dan PKS, jatah Wagub DKI akan diisi kader atau calon dari PKS. Namun, setelah kurang lebih 350 hari, PKS tak juga meloloskan kadernya untuk menjadi pendamping Anies Baswedan.
Sekertaris Fraksi partai Nasdem, Hasan Basri Umar angkat bicara dan menilai PKS terlalu lemah untuk menyelesaikan Wagub ini hingga selesai.
DPRD pun meminta DPP PKS dan Gerindra turun tangan dalam melakukan komunikasi menggolkan paripurna
Wagub.
“Berarti partai pengusung belum ada deal-dealan. Makanya para pimpinan harus ketemu biar cepat selesai. Janganlah lemah dan diam begitu saja,” kata Hassan Basri saat ditemui Di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Lanjut anggota Komisi E DPRD DKI itu, PKS harus lebih fight untuk pendekatan pada fraksi- fraksi agar rapimgab ini dapat diselesaikan secara cepat.
“Saya sarankan PKS harus lebih fight dalam membentuk pendekatan pada fraksi lain agar pemilihan wagub ini dapat diselesaikan. Jadi jangan juga anggota Dewan atau partai lain yang disalahkan. Ketentuannya harus partai pengusung yang memilih,”
Hal senada pun disampaikan oleh partai Golongan Karya (Golkar), Rudin Akbar Lubis sangat kecewa dengan PKS sehingga Rapimgab Wagub molor hingga sampai saat ini.
Lemahnya komunikasi yang dibangun PKS terhadap lintas fraksi dinilai menjadi penyebab. Karenaya, DPP PKS diharapkan turun tangan dalam menyelesaikan mandeknya komunikasi di DPRD DKI.
Jika diperlukan, Rudal biasa Rudin Akbar Lubis disapa PKS harus berani menyuarakan mosi tidak percaya terhadap pimpinan dewan.”Kalau rapimgab ini mandek di pimpinan, PKS harus berani menggulirkan mosi tidak percaya pada pimpinan dewan,” ujar Rudin Akbar kepada wartawan.
Menurutnya, PKS harus menunjuk orang untuk melaksanakan pembicaraan politik terhadap lintas fraksi. Jika dibutuhkan, Akbar Rudin mengaku siap untuk menjadi penasehat fraksi PKS dalam rangka menyelesaikan persoalan wagub.
“PKS sangat lemah dalam melakukan lobi. Terlihat jelas pula, ketidaksanggupan PKS dalam menggiring fraksi lain. PKS terlihat menyerah dengan kekuatan politik DPRD, padahal kalau mau jujur, akan mudah. Kan bisa kalau anggota dewan diajak bicara secara informal. 70 persen saya yakin mau mendukung anggota dewan yang ada saat ini. Karena ini amanah yang harus dilaksanakan,”jelasnya.(sof)