Gubernur : Beda Pilihan, Demokrasi Tidak Boleh Dirusak
SUMBAWA, Harnasnewscom – Menjelang Pilkada serentak 23 september mendatang, instalasi politik di Kabupaten Sumbawa memanas. Pasalnya sejumlah elit saling melemparkan serangannya kepada pasangan calon lain. Hal tersebut membuat Gubernur NTB yang juga politisi PKS NTB angkat bicara. Menurutnya meski kita berbeda pilihan demokrasi itu harus tetap berjalan.
“Tidak benar saya selaku gubernur merusak demokrasi. Maka saya minta kepada seluruh kandidat bakal calon Bupati /Wakil Bupati untuk tidak mencederai demokrasi, “ungkap Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah saat perayaan HUT Sumbawa ke 61 yang digelar dihalaman kantor Bupati Sumbawa jalan garuda nomor 1 Sumbawa. (22/1/2020)
Menurutnya menjadi Bupati di zaman now ini bukan memilih Bupati yang tidak memikirkan desa darat (kampung halaman red) tapi memilih Bupati itu adalah Bupati yang dengan ikhlas ingin membangun kampung halamannya.
“Tidak boleh kita menjadi Bupati untuk tim sukses, Bupati untuk kelompok maupun menjadi Bupati untuk keluarga dan sahabatnya. Tapi jadilah Bupati yang rendah hati untuk membangun negeri, “tegas Gubernur.
Gubernur mengingatkan jangan menjadi Bupati untuk melukai perasaan yang lain. Dan jadikan kintestasi ini kontestasi yang menyejukan hati semua rakyat.
“Jangan sampai berbeda pilihan kita sesama anak bangsa gontok -gontokan , apalagi ingin mencederai calon lain itu tidak boleh dan kita haris takut kena azab,”tukasnya.
Gubernur mengajak ajang pilkada tahun ini mari kita sonsong dengan baik dan tanpa harus melukai.
“Mari kita sonsong pilkada ini dengan sesama anak bangsa dan jangan sampai ada orang yang terluka,”tandasnya.
Masih menurut Gubernur saat ini Sumbawa sudah maju dan bagus. Pemilukada yang akan kita laksanakan kedepan ini jangan sampai kita membuat diri kita bercerai – berai.
“Jangan sampai karena pilkada persaudaraan terganggu, dan jangan karena perbedaan partai merusak ukhwa islamiah kita,”harap Gubernur (Herman)