H. Husni :Dalam Berpolitik Harus Hati – Hati

SUMBAWA,Harnasnews.com – HM.Husni Djibril, B.Sc, sebutkan kalau dirinya menggunakan perinsip kehati-hatian dalam menentukan langkah politik.

Menurut Husni akrab Bupati Sumbawa siapa pada media ini dalam temu wicara khusus diruang kerjanya belum lama ini menyampaikan tentang prinsip dan berkah kehati-hatian itu dalam setiap langkah politik.

Dipaparkan Husni, sebagai politisi tentu saya akan berekstra hati-hati dalam menentukan langkah-langkah politik. Dengan kata lain tidak boleh konyol.

Maka dengan cara saya seperti ini Alhamdulillah bisa mengisi lembaga politik selama Lima Periode di DPR yakni dua periode di Kabupaten Sumbawa dan tiga periode di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Setelah itu kembali saya mencoba lirik panggung politik Kepala daerah disumbawa, lagi-lagi ternyata dengan langkah hati-hati dalam menetapkan langkah politik, trik politik tentu dalam pengertian positif dimasyarakat kemudian dengan kendaraan politik yang saya miliki PDIP dan Demokrat sehingga bergandengan dengan Pak Mahmud Abdullah mendapatkan perolehan suara yang sangat luar biasa hampir 50% yaitu 45 % dengan tiga pasangan Calon.

Itu artinya memberikan gambaran bahwa hampir meyakinkan masyarakat. Ini semuanya berangkat dari kehati-hatian membaca suasana masyarakat dan suasana politik kabupaten Sumbawa. Ini tentu menjadi langkah tepat tidaknya untuk maju. Paparnya

” Sekarang saya sudah jadi Bupati, jadi langkah politik kedepan jangan sampai popularitas jadi tergerus dan saya tidak boleh abai tentu dengan prinsip kehati-hatian itulah yang saya lakukan” cetus Husni.

” Hingga saat ini saya belum menyatakan diri maju, tapi ada keinginan dan rencana untuk maju, tetapi harus dengan pertimbangan dan perhitungan yang harus matang. maju tentu harus menang bukan untuk kalah.tandasnya.

” Pertanyaan nya apakah dengan lama menentukan sikaf lantas takut untuk kalah kan tidak, tapi karena politik harus penuh perhitungan dan membutuhkan biaya besar, itu semua harus dihitung jangan sampai seperti kasus di Ponorogo calon kalah lari dijalan raya dengan telanjang dan itu yang tidak boleh terjadi sebutnya

” Yang kedua saat ini saya terus mempelajari suasana politik dan saya sudah punya kendaraan PDIP dan Demokrat, perintah partai juga sudah oke, namun saya belum mau menyatakan diri, melainkan saya ingin menguji masyarakat dulu apakah masih mau atau menginginkan saya atau tidak. Menguraikan

” Selanjutnya yang ketiga saya tidak ingin gegabah. Saya saat ini masih sebagai Bupati aktif. Tentu ketika aktif dipanggung politik harus mendapatkan Ijin dan saya harus taat pada peraturan yang berlaku. Tidak heran sampai saat ini orang masih bertanya-tanya apakah saya maju atau tidak dan saya memang belum mengatakan itu.

Ya itu karena banyak pertimbangan baik tekhnis, pertimbangan politik itu semua harus kita padukan dengan hasil survey menjanjikan tidak hasilnya tapi ini belum. Namun yang pasti saya sudah mendapatkan ketenangan jiwa ketika nantinya pilihan saya mau maju, dan itu saja lebihnya saya dengan orang lain, tutur pooitisi Senior PDIP itu.

Orang lain masih mencari-cari ada yang belum punya kendaraan, ada yang cari, kumpul KTP ya tentu ada perbedaan dengan liwat Partai yang sudah lengkap perangkat kerjanya. Tapi biarpun saya sudah pada titik aman secara persyaratan kendaraan untuk maju tetap saya tetap melamar kepartai seperti ke Nasdem siapa tau ada kimesteri dan tentunya karena saya menghargai partai politik. Katanya

Tambah Husni, melihat rekam jejak hasil pembangunan selama 3,5 tahun yang saya capai masih belum puas mustinya maju lagi agar bisa lebih sempurna.

Tapi nantinya kita ukur apakah dengan majunya kita bisa bawa manfaat untuk masyarakat Sumbawa atau tidak. Karena masyarakat akan melihat rekam jejak saya sebagai Bupati selama 3,5 tahun ini. Nah sementara sekarang kita sudah dihadapkan dengan pilihan politik lain yang baru.

Inilah yang tadinya dari kawan menjadi lawan atau dari lawan jadi kawan dan ada yang memang tetap konsisten sama dulu hingga sekarang tetap kawan dan dulu hingga sekarang tetap lawan.

Kondisi ini tentu kerap melakukan penilaian yang tidak objektif tapi jika objektif maka mereka pasti menilai ada keberhasilan yang kita dapat saat ini, seperti infrastruktur jalan yang cukup bagus, pasar sudah cukup banyak, pembangunan rumah sakit yang tidak berani dibagun tapi saya berani, bendungan beringin sila saya gunakan tangan sendiri tidak ada yang membantu.

Sementara ada pemimin yang puluhan tahun tapi tidak membawa perubahan atau berhasil tapi saya baru 3,5 tahun sudah berapa kemajuan yang kita toreh. Jadi kita butuhkan penilaian objektif tentang pembangunan saat ini dan orang-orang tidak objektif inilah yang merusak popularitas saya tapi paling tidak harus mampu katakan dimana tempat ketidak berhasilan itu disebut tapi ini tidak juga. Nilainya.

Oleh karena itu imbuhnya, kalau kompetisi Pilkada nantinya menggunakan tolak ukur objektif saya akan maju terlepas dari kalah menang dan kita serahkan hasil akhirnya pada Allah SWT yang maha menentukan.tutup Orong nomor satu di kabupaten Sumbawa ini (Wan)

Leave A Reply

Your email address will not be published.