
“Barang bukti 1524 huruf a berupa uang sejumlah Rp51.799.542.040 dirampas untuk negara,” kata ketua majelis hakim Albertus Usada, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, KPK telah menyita uang sejumlah Rp52.319.542.040 sebagai bank garansi yang terkumpul dari perusahaan pengekspor Benih Bening Lobster (BBL) di Bank BNI Cabang Gambir. Bank Garansi tersebut diminta oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai jaminan ekspor BBL.
“Sedangkan uang sejumlah Rp150 juta dikembalikan kepada Usaha Dagang Bali Sukses Mandiri, uang sejumlah Rp120 juta dikembalikan kepada PT Sinar Lautan Perkasa Mandiri, dan uang sejumlah Rp250 juta dikembalikan kepada PT Utama Asia Sejahtera,” kata hakim Albertus lagi.
Dalam dakwaan disebutkan Edhy Prabowo mengarahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Antam Novambar untuk membuat nota dinas kepada Kepala BKIPM Nomor ND.123.1/SJ/VII/2020 tanggal 1 Juli 2020 perihal Tindak Lanjut Pelaksanaan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Lobster, Kepiting dan Rajungan.
Selanjutnya Kepala Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Jakarta I (Soekarno-Hatta) Habrin Yake menandatangani Surat Komitmen dengan seluruh eksportir BBL sebagai dasar untuk penerbitan bank garansi di Bank BNI yang dijadikan jaminan ekspor BBL.