SIDOARJO, Harnasnews.com – Resort Kota (Polresta) Sidoarjo bersama Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sidoarjo menggelar operasi rutin penertiban pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sekaligus melakukan pengecekan Swab kepada warga yang terjaring razia.
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menaati pemberlakuan PSBB pada jam malam diseluruh wilayah Sidoarjo menjadi pemicu sulitnya memutus mata rantai virus Covid-19.
Pasalnya penerapan PSBB yang sudah berjalan dalam sepekan ini, tidak menggugah kesadaran warga masyarakat akan bahaya penyebaran wabah virus yang telah merenggut ribuan nyawa manusia tersebut, meski sebelumnya sekitar 250 orang terjaring razia dan terdapat 5 orang diduga positif Covid-19.
Kegiatan operasi penertiban kerumunan massa pada jam malam tersebut dihadiri oleh Kabagops Polresta Sidoarjo Kompol Mujito, bersama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman.
Pada kesempatan itu, Kabagops Polresta Sidoarjo Kompol Mujito mengatakan bahwa, kegiatan razia penertiban kerumunan massa diluar rumah akan terus dilakukan hingga kondisi penyebaran wabah Virus Corona (Covid-19) dinyatakan Kondusif.
“Kami akan terus melakukan razia rutin setiap malam harinya terhadap kerumunan massa yang sedang nongkrong di warung kopi ataupun berada diluar rumah tanpa adanya kepentingan saat pemberlakuan jam malam PSBB diwilayah Sidoarjo,” kata Kompol Mujito, Rabu (6/5/2020).
Warga masyarakat yang terjaring razia digelandang ke Mapolresta Sidoarjo untuk dilakukan pengecekan kesehatan, pengecekan suhu tubuh, sekaligus dilakukan rapid test secara acak.
Dari hasil rapid test yang dilakukan kepada 85 orang, ada sejumlah 4 orang di duga positif terpapar Covid-19, sehingga dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan Swab guna memastikan positif atau tidaknya warga yabg terjaring dalam razia.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman mengimbau kepada seluruh warga masyarakat untuk saling bekerja sama dalam mentaati segala peraturan PSBB agar upaya pemutusan mata rantai Covid-19 di wilayah Sidoarjo. (Tri/Hid)
