“Jangan karena kalah di debat, kemudian menciptakan suatu emosi,” ucap dia, dilansir dari antara.
Sebelumnya pada Rabu (10/1), Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) menyatakan seorang pemimpin harus mengedepankan sikap sabar daripada memperlihatkan sisi emosional saat menghadapi suatu persoalan.
Ia mengibaratkan pemimpin layak seorang sopir yang harus mengedepankan kesabaran di dalam berlalu lintas. Sebab, jika tidak maka hal itu bisa mencelakakan para penumpang.
Lebih lanjut, kata JK, seorang pemimpin, dalam hal ini adalah sosok pemimpin maupun pejabat negara jika tidak bisa mengontrol emosinya, maka dampak besar bisa diterima oleh rakyat.
Karena itu dia menilai seorang pemimpin maupun pejabat negara harus bisa punya sikap tenang dan mengedepankan “pemikiran dingin” saat menanggapi maupun menyelesaikan persoalan.
“Pemimpin harus tenang, memiliki gagasan, jangan emosional, karena persoalan bangsa ini banyak, kalau tidak tenang pemimpin kami, tentu tidak baik. Pemimpin jangan emosional,” katanya. (sls)