Hebat!!! Sumbawa Ekspor Jagung Kloter Ketiga ke Filipina
Sumbawa,Harnasnews.Com – Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Sumbawa melepas 11.500 ton ke Filipina. Target ekspor jagung Sumbawa tahun 2018 sebesar 100 ribu ton.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian RI Agung Hendardi mengatakan, ekspor jagung Sumbawa merupakan pengiriman ketiga yang dilakukan oleh Indonesia dalam rangka memenuhi target ekspor 1 juta ton bahan baku pakan ternak ke Filipina.
“Ketiga ekspor tersebut masih ditujukan ke Filipina,” kata Agung, ditemui di Pelabuhan Badas, Sumbawa Besar, NTB, Selasa, 20 Maret 2018.
Turut hadir pada acara pelepasan ekspor Gubernur NTB Zainul Madji, Bupati Kabupaten Sumbawa Husni Djibril, Pangdam Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, serta perwakilan DPRD Provinsi NTB dan DPRD Kabupaten Sumbawa.
Ekspor perdana jagung Indonesia ke Filipina tahun 2018 dilakukan oleh Provinsi Gorontalo pada Februari, sebanyak 57.650 ton. Provinsi Gorontalo ditargetkan mengekspor jagung 100 ribu ton.
Sulawesi Selatan juga melanjutkan tongkat estafet ekspor jagung ke Filipina. Pengiriman awal kloter bahan baku pakan ternak tersebut sebanyak 6.600 ton dari target yang ditetapkan, yaitu 60 ribu ton.
“Dan yang ketiga, kita lakukan pada hari ini sebanyak 11.500 ton dari target 25 ribu ton,” ujarnya.
Selain itu, Agung juga menyampaikan bahwa ekspor jagung merupakan salah satu prestasi yang membanggakan. Sebab, Indonesia berhasil mengubah kebiasaan impor menjadi ekspor.
Agung menyebutkan, impor jagung Indonesia, khususnya untuk pakan ternak terus berkurang. Jumlah impor pada 2015 sebanyak 3,26 juta ton, menurun sekitar 62 persen pada 2016. “Atau menjadi 1,13 juta ton. Pada 2017, kita sama sekali tidak mengimpor jagung, dan mulai 2018 ini kita berganti akan mengekspor jagung ke negara tetangga,” paparnya.
Agung tak lupa mengucapkan terima kasih atas kontribusi seluruh pihak dalam mewujudkan ekspor jagung Indonesia ke berbagai negara. Hal itu merupakan bentuk apresiasi kepada petani lokal. “Sehingga kita bisa ekspor ke Filipina,” katanya.(Herman).