JAKARTA, Harnasnews.com – Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, menerangkan, helikopter yang digunakan untuk mengevakuasi korban prajurit TNI yang gugur di Nduga, Papua, sempat diserang oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB). Ia juga menyebutkan, KKSB tidak melakukan perampasan senjata milik TNI.
“Sebelum mendarat helikopter tersebut kembali mendapatkan serangan dari KKSB, pasukan TNI membalas tembakan sehingga helikopter berhasil mendarat dan evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman,” jelas Aidi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/3).
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIT. Ketika itu, dua unit helikopter Bell milik TNI tiba dari Timika, Papua, untuk melaksankan evakuasi korban prajurit yang gugur pada serangan yang dilakukan oleh KKSB di Distrik Mugi, Nduga, Papua. Aidi menerangkan, akibat serangan tersebut tiga orang prajurit gugur.
Ketiga prajurit tersebut, yakni Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto Bayu Aji. Sementara dari pihak KKSB, prajurit TNI berhasil merampas lima pucuk senjata milik KKSB yang jenisnya masih dalam penyelidikan.
Ia juga menjelaskan, kabar yang menyatakan KKSB merampas senjata TNI adalah hoaks. Menurutnya, KKSB melakukan tembakan dari arah ketinggian dan dari jarak jauh. KKSB, kata dia, juga tidak mungkin berani mendekat ke pasukan TNI. “Justru mereka yang dikejar sehingga 5 pucuk senjatanya berhasil diamankan oleh TNI,” terang Aidi.