
JAKARTA, Harnasnews – Mantan Pengurus Pusat (PP) Keluarga Mahasiswa Alumni Penerima Beasiswa Supersemar (PBS) 1990-2002, HM.Taufiq Rahman AS mendukung terwujudnya program 3 juta rumah pertahun yang diperuntukkan bagi masyarakat berpendapatan di bawah Rp8 juta per bulan atau kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Taufiq menilai program 3 juta rumah pertahun sebagai bentuk komitmen Prabowo dalam merealisasikan janji kampanyenya saat Pilpres 2024 lalu. Selain itu merupakan salah satu dari 17 Program Prioritas Prabowo-Gibran dalam rangka menjamin rumah murah dan sanitasi untuk masyarakat desa dan rakyat yang membutuhkan.
“Kami menilai program pembangunan 3 juta rumah pertahun bagi masyarakat berpenghasilan rendah itu merupakan tekad Presiden Prabowo dalam mewujudkan kebutuhan dasar bagi masyarakat yaitu ketersediaan sandang pangan dan papan,” ungkap Taufik dalam keterangannya, Ahad (16/2/2025).
Sebagai Ketua Dewan Pengawas dan Pembina Perkumpulan Kelompok Tani Hutan Mandiri Teluk Jambe (PKTHMTB), ia mendorong Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) untuk memanfaatkan lahan yang ada di kawasan hutan di Kabupaten Karawang dijadikan salah satu lokasi program pembangunan 3 juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kami meyakini bahwa kelompok tani di Karawang akan menyambut baik program tersebut. Karena banyak di antara mereka belum memiliki rumah. Padahal tempat tinggal yang layak dan terjangkau merupakan hak dasar setiap warga negara,” ungkap Taufik yang mengaku pernah dekat dengan Prabowo Subianto di saat muda itu.
Dia juga berharap program pembangunan 3 juta rumah dapat menguatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi masyarakat miskin, serta mengurangi ketimpangan.
Oleh karena itu, Pemerintah harus hadir memberikan perumahan yang terjangkau dan sanitasi yang layak bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Dengan target membangun atau merenovasi sebanyak 40 rumah per desa/kelurahan per tahun diharapkan akan dapat dicapai sebanyak 3 juta rumah mulai tahun kedua,” harapnya.
Seperti diketahui, bahwa HM.Taufiq Rahman AS merupakan Mantan Ketua Umum Alumni Mahasiswa Penerima Beasiswa Supersemar Periode 1990-2002. Dan saat itu Ketua Majelis Pertimbangan dijabat oleh H.Prabowo Subianto.
Taufiq juga mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra yang menetapkan H. Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra 2025-2030.
Selain itu dalam Kongres tersebut juga diputuskan bahwa H. Prabowo Subianto kembali diusulkan sebagai calon Presiden 2029-2034.
“Kami sangat mendukung keputusan KLB Partai Gerindra yang mencalonkan kembali H. Prabowo Subianto sebagai capres 2029-2034. Hal itu tentu sangat tepat sebagai bentuk kesinambungan program berkelanjutan dan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintahan telah berupaya mengatasi problema di sektor perumahan ini melalui Program Sejuta Rumah.
Program Sejuta Rumah atau dikenal sebagai PSR merupakan gerakan bersama seluruh pemangku kepentingan untuk mengatasi backlog dan mewujudkan percepatan penyediaan rumah layak huni bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selama 10 tahun, pemerintahan Jokowi telah membangun sebanyak 10,2 juta unit rumah bagi masyarakat melalui PSR. Pembangunan tersebut bukan hanya bersumber dari hanya APBN, namun termasuk pembangunan rumah dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Program inilah yang kemudian dilanjutkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto melalui Program 3 Juta Rumah sebagaimana dirinya janjikan setelah berhasil memenangkan Pemilu Presiden 2024 dan dilantik secara resmi sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024.
Usai dilantik, Presiden di tanggal yang sama secara resmi memisahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) serta Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Tujuan pemisahan ini adalah agar pembangunan perumahan dan kawasan di sekitarnya menjadi lebih terfokus, terarah dan tepat sasaran dengan hadirnya Kementerian PKP yang dipimpin oleh Maruarar Sirait.
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menyampaikan pemerintah terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mendukung program pembangunan dan renovasi 3 juta rumah per tahun. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Beberapa hal yang menjadi perhatian. Satu, soal lahan. Dua, soal likuiditas. Tiga, bagaimana tepat sasaran. Empat, soal bagaimana kualitas perumahan itu sendiri,” kata Maruarar dalam keterangannya.
Maruarar Sirait berdiskusi dengan Gubernur BI Perry Warjiyo, Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun serta Perwakilan Danantara Pandu dan berbagai pihak.