ICEF 2024 Bakal Tingkatkan Peran UMK-Koperasi Dalam Belanja Pemerintah

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) RI Arsjad Rasjid mengatakan ICEF merupakan salah satu langkah konkret dalam mewujudkan komitmen untuk memajukan produk dan jasa lokal melalui digitalisasi dan sistem pengadaan dengan e-Katalog.

Ketua Panitia ICEF 2024 Kukrit Suryo Wicaksono menjelaskan selama tiga hari pameran yang dilakukan sejak pukul 10:00 – 17:00 WIB, pelaku usaha dan buyer pemerintahan akan saling berinteraksi dan bernegosiasi melalui beragam acara, seperti seminar, temu bisnis (business matching), konsultasi, workshop, bimbingan teknis, serta talkshow yang menghadirkan narasumber dari instansi-instansi terkait.

“Kami juga akan mengundang sebanyak 98 anggota dari Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) terdiri dari para kepala pemerintah kota seluruh Indonesia dan 38 Provinsi anggota Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) sebagai visitor serta berbagai lembaga pemerintahan lainnya,” ujar Kukrit, dilansir dari antara.

Direktur Satue Event, yang merupakan event organizer ICEF 2024, Bambang Setiawan mengatakan, di area seluas 2.500 meter persegi, ICEF 2024 akan diikuti sebanyak kurang lebih 150 peserta pameran yang berasal dari berbagai sektor bisnis, di antaranya kesehatan, teknologi informasi, fesyen, perkapalan, kendaraan, elektronik, alat kantor, tekstil, makanan dan minuman hingga internet service provider (ISP).

Selain itu, ICEF tahun ini juga bertambah semarak dengan hadirnya sejumlah kategori baru diantaranya, road sweeper, logistik, alat berat, cartridge toner, infrastruktur dan bangunan serta manufacturing.

Pada ICEF 2023, terdapat 7.792 pengunjung yang terdiri dari Pejabat Pengadaan (PP), Pengelola Pengadaan Barang/Jasa, Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ), Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Berdasarkan data ICEF 2023, ada lima komoditas unggulan dengan nilai pesanan tertinggi dalam pengadaan barang dan jasa. Pertama, preservasi jalan bidang Bina Marga sebesar Rp16,1 triliun, fasilitas kesehatan sebesar Rp9,3 triliun, obat program jaminan kesehatan Rp7,6 triliun, peralatan Elektronik, IT dan pendukungnya Rp7,4 triliun, dan kendaraan bermotor Rp6,8 triliun. (sls)

Leave A Reply

Your email address will not be published.